PLN Jalankan RUPTL Hijau dan Fokuskan Investasi EBT

PLTS Terapung Cirata, di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menjadi salah satu proyek strategis nasional berbasis EBT yang mendukung target swasembada energi Indonesia.

KORANMETRO.COM- Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Priyanto, mengungkapkan bahwa PLN siap menjalankan RUPTL 2025–2034 dengan target EBT sebesar 61 persen atau 42,6 GW, termasuk di dalamnya pengembangan teknologi Battery Energy Storage System (BESS) dan PLTA Pumped Storage dengan kapasitas total 10,3 GW.

Hal ini disampaikan Adi, usai menang penghargaan Leading National Company Committed for Implementing Energy Transition in Indonesia, dalam ajang Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2025.

Bacaan Lainnya

Dikatakan Adi, sebagai motor transisi energi nasional, PLN akan menjalankan RUPTL hijau secara masif dan terintegrasi.

“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi bersama PLN dalam mewujudkan masa depan energi Indonesia yang bersih dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Adi mengatakan, penghargaan ini menjadi semangat baru bagi seluruh insan PLN, untuk bergerak lebih cepat. “Perusahaan akan terus bergerak cepat mewujudkan transisi energi nasional,” ungkap Adi.

Sementara itu, Ketua Dewan Juri IBEA 2025, Tumiran, mengungkapkan bahwa PLN menjadi motor utama transisi energi nasional dan aktif membangun sinergi lintas sektor untuk mempercepat pencapaian Net Zero Emissions 2060.

“Harapannya, industri dalam negeri mendapatkan prioritas dalam mendukung transisi energi. Kita juga harus mempersiapkan anak muda Indonesia sebagai SDM unggul di sektor ini,” katanya.

Menurut Tumiran, PLN layak menerima penghargaan ini karena kontribusinya dalam mempercepat berbagai inisiatif transisi energi. PLN, katanya, tidak hanya mengembangkan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), tetapi juga menjalankan digitalisasi sistem kelistrikan serta membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“PLN juga menyediakan layanan energi hijau seperti Renewable Energy Certificate dan Green Booster. Kolaborasi nasional dan internasional terus dibangun untuk mempercepat target Net Zero Emissions 2060,” jelas Tumiran.(brs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan