KORANMETRO.COM- Sejak diresmikan Presiden Prabowo pada Juni 2025, ratusan koperasi merah putih (KMP) resmi berbadan usaha.
Di Kota Manado sendiri telah terbentuk 87 KMP, namun baru 5 koperasi di kelurahan Karame, Ternate Baru, Singkil 1, Sindulang 2, dan Paniki Bawah, yang resmi beroperasi menjalankan usaha.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Manado, Toni Mamahit, menjelaskan bahwa lima KMP ini memilih bidang usaha gerai Sembako yang menjual bahan kebutuhan pokok sehari-hari.
“Mereka ambil dari distributor yang ditunjuk. Misalnya Bulog untuk pengambilan beras dan minyak. Kemudian dijual dengan harga yang lebih murah dari pasaran,” ungkap Mamahit.
Menurutnya, skema pengambilan Sembako dilakukan melalui proposal yang dikirim oleh pengurus koperasi ke Bank Himbara sebagai pemberi modal usaha.
“Jadi tidak langsung ke distibutor. Pengurus akan mengajukan proposal ke bank. Misalnya Sembako, apa-apa saja yang akan diambil. Nanti pihak bank akan verfikasi dan membayar ke distributor,” ungkap Mamahit.
Ia mengatakan, KMP di Kota Manado masih terkendala pembiayaan, sehingga baru lima koperasi yang beroperasi.
Menurut Mamahit, pembiayaan yang ditawarkan dari lembaga pembiayaan kurang diminati sehingga mekanisme pembiayaan sekarang akan melalui bank Himbara.
“Sementara dipakai modal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela anggota. Belum mendapatkan modal dari perbankan. Jadi mereka masih pakai dana mandiri,” jelasnya.(ian)