Dukung Ketahanan Pangan Nasional, PT HATI Panen Jagung Modern 75 Hektar di Sulut

KORANMETRO.COM- PT Harapan Agri Teknologi Indonesia (HATI) melakUKAN panen perdana jagung sebanyak 650 ton di lahan seluas 75 hektar berlokasi di Desa Bolangat, Kecamatan Sang Tombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pada Sabtu (18/10/2025).

Langkah ini menjadi wujud nyata dukungan PT HATI terhadap program ketahanan pangan nasional melalui penerapan teknologi pertanian modern dan praktik budidaya berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Bacaan Lainnya

Di tengah tantangan perubahan iklim dan fluktuasi harga pasar, PT HATI bersama para petani berhasil menghasilkan jagung berkualitas tinggi dengan menerapkan Good Agricultural Practice (GAP) serta mekanisasi pertanian berbasis efisiensi dan presisi.

Melalui sistem tanam presisi 70×20 cm dengan populasi sekitar 71.000 tanaman per hektar, perusahaan mampu mencapai produktivitas rata-rata 8 ton jagung pipilan basah per hektar.

Dalam kegiatan panen ini, PT HATI juga mengadakan demo lapangan alat pertanian modern serta pelatihan pascapanen untuk menjaga mutu hasil produksi dan meningkatkan kemampuan petani dalam mengelola hasil panen secara profesional.

Untuk memperluas dampak positifnya, PT HATI menjalin kemitraan strategis dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bolaang Mongondow serta PT Advanced Agri Indonesia, pengelola pabrik pengering jagung di Desa Tuyat.

Kerja sama ini memastikan penyerapan hasil panen berjalan cepat dan harga jagung tetap stabil di tingkat petani. Selain itu, perusahaan turut memperkenalkan pola tanam GAP kepada masyarakat sebagai solusi atas tantangan klasik pertanian seperti serangan hama, keterbatasan tenaga kerja, dan produktivitas lahan yang rendah.

Manajer Operasional PT HATI, Robbyn Steven Mamengko, menegaskan bahwa panen perdana ini merupakan hasil nyata dari penerapan teknologi pertanian modern dalam skala besar.

“Pelaksanaan panen jagung di kebun inti seluas 75 hektar ini membuktikan bahwa budidaya jagung bisa dilakukan secara efisien, produktif, dan berkelanjutan,” ujar Robbyn.

Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya berorientasi bisnis, tetapi juga sebagai media edukasi bagi masyarakat tani agar semakin terbuka terhadap inovasi pertanian modern.

“Kami ingin petani semakin termotivasi untuk menerapkan metode tanam modern yang dapat meningkatkan hasil dan kesejahteraan mereka,” jelasnya.(jim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan