Curah Hujan Ekstrem Mengancam, Pemkab Minut Instruksikan Kesiapsiagaan Menyeluruh

Bupati Minahasa Utara Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin W. Lotulung.

KORANMETRO.COM – Menghadapi ancaman curah hujan ekstrem yang diprediksi berlangsung hingga Januari 2026, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara (Minut) di bawah kepemimpinan Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin W. Lotulung, mengeluarkan instruksi kesiapsiagaan kepada seluruh perangkat daerah, tokoh masyarakat, dunia usaha, hingga pemerintah kecamatan dan desa. Himbauan resmi ini ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda), Novly G. Wowiling, pada 17 November 2025.

Instruksi tersebut menindaklanjuti peringatan BMKG Sulawesi Utara tentang potensi hujan dengan intensitas tinggi serta status Siaga Darurat Bencana untuk angin puting beliung, banjir, angin kencang, dan longsor yang telah ditetapkan pada 12 November 2025. Pemerintah daerah menilai situasi ini membutuhkan langkah antisipatif yang cepat dan terkoordinasi.

Bacaan Lainnya

Dalam himbauannya, Pemkab menekankan bahwa penanganan bencana merupakan tanggung jawab bersama. Perangkat daerah hingga pemerintah desa diminta aktif melakukan sosialisasi peringatan dini melalui media sosial maupun media elektronik, serta berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) multi sektor untuk memastikan respons yang efektif saat terjadi bencana.

Warga di wilayah rawan, seperti bantaran sungai, pesisir pantai, lereng dan tebing, dihimbau meningkatkan kewaspadaan. Nelayan diminta sementara waktu tidak melaut, sedangkan petani diimbau segera mengakhiri aktivitas ketika hujan untuk menghindari risiko petir dan angin kencang. Pemkab juga mengingatkan pentingnya kerja bakti pembersihan saluran air dan lingkungan sebagai upaya pencegahan.

Masyarakat diminta segera melapor jika terjadi bencana melalui Call Center 112 atau 117. Selain itu, warga diimbau berhati-hati saat berkendara di tengah hujan lebat dan segera memutus aliran listrik apabila terjadi angin kencang. Instruksi ini menegaskan komitmen Pemkab Minut dalam mengurangi risiko bencana di tengah meningkatnya dinamika cuaca ekstrem.(RAR)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan