oleh

ABK Asal Lembeh Diduga Korban Pembunuhan di Taiwan

Pemulangan jenazah ABK asal Lembeh korban pembunuhan di Taiwan.

 

 

METRO, Manado- Lelaki Ramadan La Saliku (31) yang bekerja sebagai awak buah kapal (ABK) di Taiwan diduga menjadi korban pembunuhan di negara tersebut. Warga Lembeh Selatan Kota Bitung yang bekerja di salah satu kapal berbendera Taiwan meregang nyawa usai menerima luka tusukan senjata tajam oleh lelaki V yang juga warga negara Indonesia pada tanggal 26 Desember 2018.

Baik korban maupun V dikabarkan bertikai usai bersama-sama menikmati minuman keras.
Jenazah Ramadan dipulangkan ke Indonesia 3 September setelah penanganan kasus oleh pihak berwenang di Taiwan.
Selanjutnya 4 September baru bisa dikirim ke daerah asalnya dengan pesawat Garuda Indonesia.

Pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Utara yang diwakili Kepala Bidang Binapenta, Lucky Taju bersama BP3TKI Manado yang dipimpin oleh Hard Marentek, Rabu (04/09/2019) sore mendampingi keluarga menjemput jenazah tenaga kerja Indonesia yang harus kembali ke daerah asal dalam kondisi kaku tak bernyawa.

Sang Istri, Suryati Daoda bersama anak semata wayang dengan berlinang air mata mengatakan bahwa almarhum pergi merantau bekerja di Taiwan sejak awal tahun 2015. Kenyataan harus kembali berjumpa setelah 4 tahun berpisah dengan kondisi yang berbeda dan menyedihkan.
Namun dirinya bersyukur, jenazah suaminya bisa dikebumikan di daerah asal walaupun menunggu proses berbulan-bulan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Utara, Erny Tumundo mengatakan bahwa proses pemulangan memang terjadi penundaan karena proses pengadilan.
Marentek menambahkan bahwa hak-hak yang seharusnya diterima keluarga terpaksa hilang karena saat bekerja di Taiwan, almarhum berpindah perusahaan perekrut tenaga kerja walaupun saat berangkat secara legal.(ctg)