METRO, Manado- Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dari 82 kota indeks harga konsumen di Indonesia, 43 kota mengalami inflasi dan 39 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,22 persen. Naiknya harga tomat dan cabe menjadi pemicu tingginya inflasi di Manado.
“Penyumbang inflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Oktober 2019 yaitu tomat sayur sebesar 0,8575 persen,” ujar Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara, Ateng Hartono, Jumat (01/11) siang.
Dijelaskan Ateng, inflasi Kota Manado pada bulan Oktober 2019 disebabkan adanya peningkatan indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan, sandang, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar. “Tiga komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Manado adalah tomat sayur, cabai rawit dan daun bawang,” ungkapnya.
Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar, menurut Ateng adalah cakalang/sisik, biji nangka/kuniran, selar/tude, angkutan udara, ekor kuning, tindarung, bawang merah, bubara, layang/benggol dan lolosi. “Penyumbang deflasi terbesar adalah cakalang/sisik sebesar 0,1972 persen,” jelas Ateng.
Dia juga menambahkan bahwa pada bulan Oktober di wilayah pulau Sulawesi, tercatat lima kota mengalami inflasi dan enam kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi, kata Ateng terjadi di Manado dan inflasi terendah terjadi di Gorontalo. “Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Kota Kendari dan deflasi terendah terjadi di Palopo,” katanya.(71)