Jamin Ketersediaan Pangan, Bulog Sulutgo Siapkan 13,400 Ton Beras

METRO, Manado- Di tengah merebaknya virus corona, masyarakat Sulawesi Utara dihimbau tidak panik dan melakukan pembelian bahan pangan secara berlebihan. Pasalnya pemerintah melalui Perum Bulog, menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok.

Data yang diperoleh METRO mencatat, stok beras di gudang Bulog sebanyak 13,400 ton. Sementara stok minyak goreng tercatat sebanyak 60 ribu liter. Adapun stok tepung terigu sebanyak 27 ton dan daging beku 4 ton.

Bacaan Lainnya

“Kami memastikan stok beras dan beberapa bahan pangan lain aman hingga 10 bulan kedepan. Semua stok ini akan ditambah sesuai kebutuhan, termasuk dalam menghadapi momen-momen besar,” ujar Kepala Perum Bulog Divre Sulutgo, Eko Hari Kuncahyo, kepada awak media di kantor Bulog Sulutgo, Kamis (19/3) siang.

Dijelaskan Eko, stok ini disiapkan utamanya untuk pengendalian dampak virus corona, dan untuk menghadapi momen besar puasa dan lebaran. Bulog juga tanggap terhadap imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah dengan tetap memberdayakan satuan kami untuk melayani masyarakat terkait ketersediaan pangan.

“Stok yang ada sekarang akan ditambah lewat pembelian, yang dalam waktu dekat akan memasuki masa panen. Perum Bulog selalu melakukan langkah antisipasi saat memasuki puasa, dengan menyediakan stok beras, gula, minyak goreng dan lain-lain,” ungkap Eko.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut,  Edwin Kindangen. Menurutnya, stok beras baik di Bulog maupun distributor relatif aman, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan pembelian secara berlebihan.

“Kita ada kekurangan stok bahan kesehatan seperti masker dan antiseptik. Untuk itu masyarakat diminta kerjasamanya agar mengutamakan orang sakit dan tenaga medis dalam memperoleh masker dan antiseptik,” ujar Kindangen.

Meski stok beras aman, namun Kindangen mengaku stok gula secara nasional terbatas. Meski begitu, pemerintah pusat telah melakukan impor gula, yang diperkirakan masuk satu hingga dua minggu mendatang.

“Stok gula di Sulut juga kurang tapi bukan berarti kosong. Harga gula juga mengalami kenaikan karena stok yang kurang,” tukas Kindangen.(71)

Pos terkait