METRO, Manado- Sejalan dengan jumlah wisatawan mancanegara yang mengalami penurunan, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Sulut pada bulan Maret juga mengalami kondisi yang sama, bahkan menjadi yang terendah sejak tahun 2018.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara mencatat, TPK hotel berbintang pada bulan Maret 2020 sebesar 33,13 persen menurun 10,88 poin atau 24,72 persen jika dibandingkan dengan bulan Februari 2020. Secara year on year menurun 32,68 poin atau -49,66 persen dibandingkan dengan TPK bulan Maret 2019.
“Normalnya di Sulawesi Utara di atas 60 persen. Jadi hampir setengah,” ujar Kepala BPS Sulut, Ateng Hartono, Senin (4/5) siang.
Dijelaskannya, menurut klasifikasi bintang, TPK hotel bintang 1 pada bulan Maret 2020 mencapai 43.03 persen dan merupakan TPK tertinggi. Sementara TPK hotel bintang 3 sebesar 41.49 persen, diikuti hotel bintang 2 sebesar 29.74 persen, hotel bintang 4 sebesar 26.53 persen, dan hotel bintang 5 sebesar 0 persen. “Di bulan Maret ada empat hotel bintang yang tutup. Tinggal 1 yang beroperasi. Ini yang mengakibatkan TPK mengalami penurunan,” jelas Ateng.
Data BPS Sulut juga mencatat, rata-rata lama menginap tamu (RLMT) asing pada hotel berbintang bulan Maret 2020 mencapai 4,16 hari menurun 0,44 poin dibanding bulan Februari 2020 sebesar 4,60 hari. Untuk RLMT Indonesia pada bulan Maret 2020 mencapai 2,00 hari menurun 0,01 poin dibanding bulan Februari 2020, yaitu sebesar 2,01 hari.
“Secara keseluruhan RLMT pada bulan Maret 2020 sebesar 2,03 hari menurun 0,03 poin jika dibandingkan dengan bulan Februari 2020 yang mencapai 2,06 hari,” ungkap Ateng.(71)