Ekonomi Sulut -0,99 Persen di 2020

METRO, Manado- Perekonomian Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2020 terkontraksi -0,99 persen. Ini merupakan efek pertumbuhan sebagian besar lapangan usaha yang juga terkontraksi. Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Norma Regar, lewat streaming youtube, pada Jumat (5/2) sore.

Dijelaskan Norma, kontraksi terdalam terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar -25,96 persen. Diikuti oleh transportasi dan pergudangan sebesar -13,78 persen dan jasa lainnya -10,06 persen.

Bacaan Lainnya

“Ketiga lapangan usaha tersebut merupakan lapangan usaha yang berkaitan erat dengan aktivitas pariwisata yang mengalami pukulan paling kuat akibat adanya pandemi Covid-19 pada tahun 2020,” ujar Norma.

Adapun lapangan usaha yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi, menurut Norma adalah informasi dan komunikasi sebesar 10,90 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 8,28 persen, serta pengadaan listrik, gas, dan produksi es sebesar 6,95 persen.

“Aktivitas masyarakat yang masih cukup banyak dilakukan dari rumah, serta kegiatan sosial lainnya menyebabkan konsumsi pulsa dan paket data terus meningkat,” katanya.

Norma juga mengungkapkan bahwa perekonomian Sulawesi Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2020 mencapai Rp132,30 triliun. “Dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 88,13 triliun,” ungkapnya.

Dari data yang diperoleh METRO, diketahui bahwa struktur PDRB Sulawesi Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada tahun 2020, didominasi oleh pertanian, kehutanan, dan perikanan, perdagangan besar dan eceran, reparasi Mobil dan sepeda Motor, konstruksi, industri pengolahan, dan transportasi.

Dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara tahun 2020, informasi dan komunikasi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 0,54 persen. “Sedangkan transportasi dan pergudangan menjadi sumber kontraksi terdalam, yaitu sebesar -1,22 persen,” tukas Norma.(71)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan