Direct Call Ekspor Manado-Singapura Dibuka

>> Pembukaan direct call ekspor Manado-Singapura, beberapa waktu lalu.
>> Pembukaan direct call ekspor Manado-Singapura, beberapa waktu lalu.

METRO, Manado- Pemerintah secara resmi membuka direct call ekspor Manado langsung Singapura, pada Senin (8/3), dari Bandara Sam Ratulangi, menggunakan pesawat kargo Tri-MG Boeing 737-300 dengan nomor penerbangan GM302 rute Manado – Singapura.

Penerbangan kargo ini rencananya akan rutin berjalan setiap hari Senin, dengan estimasi waktu keberangkatan 9.45 WITA.

Bacaan Lainnya

Direct Call Ekspor Manado langsung Singapura ini membawa 4,190 ton komoditi perikanan, dan dilakukan oleh 8 perusahaan. Realisasi penerbangan ini diharapkan mampu menjawab kendala ekspor hasil maritim, mulai dari slot kargo hingga biaya kargo yang tinggi.

Dengan adanya simplifikasi penerbangan ini, eksportir mendapatkan dampak positif yaitu efisiensi dan efektifitas waktu serta biaya. Hal ini mempengaruhi kualitas serta harga komoditi, sehingga mampu bersaing dengan produk internasional.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Kasan mengungkapkan bahwa direct call bukanlah perkara mudah. Kolaborasi stakeholder untuk kemajuan ekspor Indonesia khususnya di Sulawesi Utara merupakan salah satu bagian penting dalam upaya di tengah pandemi.

“Dalam pemulihan ekonomi, salah satu komponen yang kita andalkan adalah ekspor,” ujar Kasan.

Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi mengatakan, direct call ekspor akan meningkatkan daya saing dan mengurangi kemungkinan batal ekspor. Gambaran bahwa Manado akan menjadi tulang punggung.

“Secara operasional kita berkomitmen ekspor ini lancar. Kita juga harus membangun sistem yang terkolaborasi dari hulu sampai hilir mulai dari produksi hingga clearance serta penting bagaimana di tujuan yang merupakan arahan langsung dari Menteri Keuangan,” kata Heru.

Oleh karena itu, menurut Heru ekspor ini harus diwadahi lewat nasional logistic. “Harapannya Manado bisa terwujud sebagai superhub dari ekspor,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo menuturkan, direct call ekspor bukan hanya menunjukkan kesempatan pada pengusaha, tapi juga merupakan simbol dari kolaborasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Kelautan.

“Mari gunakan kesempatan dari infrastruktur yang sudah disiapkan. Sustainability ditentukan oleh para eksportir. Saya percaya teman teman dunia usaha memiliki daya akan hal itu,” ungkap Suryo Pratomo.

Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw dalam sambutannya mengatakan, semangat ikhtiar rencana dan cita-cita daerah disambut dengan totalitas oleh seluruh stakeholder.

“Untuk membangun superhub ini susah sekali, namun para stakeholder mampu menghasilkan yang luar biasa,” katanya.

“Masih banyak peluang untuk mendapatkan hasil optimal agar mampu dirasakan oleh seluruh masyarakat di Indonesia Timur bahkan seluruh Indonesia,” imbuh Kandouw.(71)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan