Geraldi Teruskan Aspirasi Warga ke Pemerintah

METRO, Bitung- Politisi PDI Perjuangan Geraldi Mantiri menggelar kegiatan reses untuk menyerap aspirasi masyarakat. Kegiatan kali ini adalah reses masa persidangan kedua tahun kedua tahun sidang 2020-2021.

Kegiatan tersebut berlangsung Senin (05/04) kemarin di rumah Keluarga Mantiri-Tangkudung di Kelurahan Manembo-nembo, Kecamatan Matuari. Peserta reses dibatasi hanya 50 orang untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Bacaan Lainnya

Raldi sapaan akrab dia, tidak sendiri saat bertatap muka dengan masyarakat. Ia didampingi sejumlah pejabat Pemkot Bitung yang diminta hadir untuk mendengar langsung aspirasi warga. Mereka terdiri dari Kepala Dinas Sosial Give Mose, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sonny Wenas, Camat Matuari Sefferson Sumampouw, serta Camat Ranowulu Dolfie Rumampuk.

Meski masyarakat yang hadir dibatasi, namun aspirasi yang masuk terbilang cukup banyak. Hal ini dikarenakan Raldi memberi kesempatan konstituennya untuk menyampaikan aspirasi melalui surat. Selain itu, tak sedikit pula yang menyampaikan melalui layanan WhatsApp Messenger.

Beberapa aspirasi yang diterima Raldi terdiri dari usulan perbaikan dan penambahan fasilitas jalan, kemudian pembuatan talud di pinggir pantai, pembangunan jalan rabat beton, pembangunan jembatan penghubung, serta perbaikan drainase. Tak ketinggalan pula usulan pengadaan lampu jalan, bantuan untuk kelompok nelayan, bantuan untuk pelaku UMKM, bantuan rehabilitasi rumah, bantuan beasiswa bagi pelajar, serta pengadaan sambungan wi-fi gratis.

Raldi menegaskan semua aspirasi yang masuk pasti ditindaklanjuti. Ia berjanji meneruskan itu ke Pemkot Bitung melalui perangkat daerah yang terkait.

“Saya akan bawa dalam (rapat) paripurna penyampaian laporan hasil reses. Dan tak sekedar disampaikan, itu semua akan saya kawal agar bisa diakomodir menjadi program pemerintah,” katanya kepada warga yang hadir.

Hanya saja, Ketua Fraksi PDI Perjuangan sekaligus Sekretaris Komisi II DPRD Bitung ini tak lupa memberikan edukasi bagi warga. Edukasi dimaksud terkait prosedur penentuan kebijakan oleh pemerintah. Dikatakannya, semua usulan yang masuk tidak serta-merta akan langsung diakomodir menjadi program yang harus dijalankan.

“Harus menyesuaikan dengan kebijakan anggaran pemerintah. Selain itu harus juga mengikuti kemampuan anggaran yang dimiliki. Jadi bisa saja ada usulan yang bakal direalisasikan tahun ini, tapi ada juga yang menunggu hingga tahun depan. Ataupun kalau memungkinkan diakomodir pada perubahan anggaran sekitar Bulan Oktober nanti,” terangnya.

Salah satu pejabat yang hadir, Give Mose, menyampaikan hal serupa dengan itu. Ia memastikan aspirasi masyarakat pasti direspon oleh pemerintah, namun untuk realisasinya harus mengikuti mekanisme.

“Karena di internal pemerintah ada yang namanya perencanaan. Contohnya, kegiatan atau program yang dijalankan tahun ini sudah direncanakan dan disusun sejak tahun lalu. Jadi kalau ada usulan yang baru masuk tahun ini, tentu itu harus mengikuti proses. Tapi yang jelas bapak-bapak dan ibu-ibu sudah melalui jalur yang tepat. Bapak-bapak dan ibu-ibu menyampaikan aspirasi melalui anggota Dewan yang memang punya kewenangan untuk itu. Makanya saya optimis semua usulan atau aspirasi yang masuk pasti akan terealisasi,” paparnya.(69)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan