METRO, Manado- Kota Manado mengalami deflasi sebesar 0,30 persen di bulan Mei 2021, karena adanya penurunan indeks harga konsumen dari 107,61 pada April 2021 menjadi 107,29 pada Mei 2021.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Asim Saputra secara virtual, lewat aplikasi zoom meeting dan streaming youtube, Rabu (2/6) siang.
Dijelaskan Asim, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Manado adalah ikan oci sebesar 0,0328 persen. Diikuti rokok putih, biskuit, daging ayam ras, emas perhiasan, telur ayam ras, bawang putih, teh, minyak goreng, dan ayam hidup.
“Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah ikan cakalang, tomat, tarif kendaraan roda 2 online, tarif kendaraan roda 4 online, ikan malalugis, angkutan udara, lemon, bawang merah, cabai rawit dan ikan deho,” ujar Asim.
Dari data yang diperoleh METRO, diketahui bahwa dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, tiga kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok transportasi, kelompok makanan, minuman dan tembakau dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga. Satu kelompok yang mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Kelompok yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok kesehatan, kelompok infromasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
“Kota Manado, pada Mei 2021 mengalami inflasi secara tahun kalender sebesar 1,45 persen dan inflasi year on year sebesar 2,54 persen,” jelas Asim.
Di Pulau Sulawesi, menurut Asim dua belas kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. “Inflasi tertinggi terjadi di Kota Mamuju sebesar 1,36 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Makassar sebesar 0,26 persen,” tukas Asim.(71)






