METRO, Manado- Data Karantina Pertanian Manado mencatat, fasilitasi ekspor terhadap salah satu komoditas ekspor unggulan Sulawesi Utara, berupa air kelapa, telah mencapai ribuan ton ke berbagai negara.
Setelah tahun ini menembus pasar ekspor Singapura, kini pasar ekspor komoditas turunan kelapa tersebut merambah pasar Vietnam.
Kepala Karantina Pertanian Manado, Doni Muksidayan Saragih mengungkapkan bahwa setelah dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan negara tujuan dan berhasil mengantongi phytosanitari sertificate dari Karantina Pertanian Manado, produk air kelapa milik PT. Sasa Inti tersebut resmi diberangkatkan melalui pelabuhan Laut Bitung menuju Vietnam.
“Total volume air kelapa yang diekspor mencapai 22,5 ton dengan total nilai ekonomi mencapai Rp 786,5 juta,” kata Doni, Minggu (6/6) malam.
Berbagai produk turunan kelapa, menurut Doni kini menjadi fokus utamanya dalam mendorong ekspor pertanian Sulut. “Terlebih potensi kelapa merupakan anugrah terbaik dari surga tropis di daratan Nyiur Melambai yang perlu kita manfaatkan,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang mengapresiasi bertambahnya pasar baru bagi komoditas pertanian asal Sulut. “Ini sejalan dengan program strategis berupa upaya peningkatan ekspor,” kata Bambang.
Dijelaskannya, selain melaksanakan tugas perkarantinaan, Barantan juga bertugas untuk mengawal program strategis Kementerian Pertanian berupa upaya peningkatan ekspor produk pertanian, melalui gerakan tiga kali lipat ekspor pertanian (Gratieks).
“Dengan inovasi aplikasi peta komoditas ekspor atau IMACE yang telah disiapkan Barantan, selain pendampingan sertifikasi kita pun mampu memberikan informasi peluang pasar ekspor, seperti air kelapa ini,” tukas Bambang.(71)