Polri: 11 Terduga Teroris Merauke Terkait Kelompok Villa Mutiara Makassar

>> Foto: Dok. Divisi Humas Polri.
>> Foto: Dok. Divisi Humas Polri.

Diduga hendak bom gereja

METRO, Jakarta- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 11 terduga teroris di Merauke, Papua pada akhir Mei 2021 lalu. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan mereka terkait dengan kelompok kajian Villa Mutiara di Makassar, Sulawesi Selatan.

Bacaan Lainnya

“Ya sekali lagi ada kontak di antara mereka itu. Karena memang kasus di Merauke itu hasil pengembangan dari Makassar. Jadi Makassar, Balikpapan, dan Merauke itu ada saling keterkaitan kelompoknya (Villa Mutiara),” ujar Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Senin (07/06/2021).

Rusdi menjelaskan seluruh terduga teroris yang ditangkap di Merauke itu sudah saling mengenal. Bahkan, kata Rusdi, mereka juga pernah mengaji bersama.

“Ya tidak hanya itu saja (bergabung dalam 1 WhatsApp group). Di antara mereka sudah saling bisa kenal orang-orang di Merauke. Iya pernah, mereka pernah ketemu,” ucapnya.

11 terduga teroris tersebut berasal dari Makassar yang terpaksa menyingkir karena Densus 88 sedang gencar-gencarnya melakukan penegakan hukum pasca bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

“Di antara mereka ada yang keluar dari Makassar menuju ke Merauke. Karena apa? Karena aktivitas penegakan hukum yang tinggi, yang dilakukan oleh Densus terhadap kelompok-kelompok teroris di tanah air, seperti itu,” kata Rusdi.

Rusdi menjelaskan, ke-11 terduga teroris tersebut mendapat paham radikal saat berada di Merauke. Mereka kemudian membangun jaringan.

“Jadi memang bukan orang asli Papua, tetapi mereka sudah cukup lama tinggal di Papua, khususnya di Merauke. Sekarang dalam pengembangan oleh Densus 88 dan sekarang yang menjadi tersangka di sana itu 11,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Kamis 03 Mei 2021 lalu.

Rusdi menjelaskan, ke-11 terduga teroris tersebut mendapat paham radikal saat berada di Merauke. Mereka kemudian membangun jaringan.

“Mendapat pemahaman radikal seperti ini ketika mereka di Merauke, dan mereka membangun kelompok-kelompok ini ketika mereka berada di Merauke. Prosesnya seperti itu,” jelas Rusdi.

Lebih lanjut Rusdi mengungkapkan, terduga teroris di Merauke tersebut merupakan pengembangan jaringan JAD dari Makassar dan Kalimantan Timur.

“Kita ketahui bersama, ini merupakan satu jaringan JAD terus dikembangkan dari Makassar ternyata jaringannya melebar ke Kalimantan Timur. Kaltim di sana ditangkap salah satu keluarga dari JAD, kemudian dari kaltim bergerak ke Papua, Merauke. Dan di merauke sampai saat ini yang ditangkap ada 11,” kata Rusdi.

Sebelumnya, Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji juga telah mengungkapkan aksi para terduga teroris tersebut. Mereka diduga hendak melakukan aksi bom bunuh diri di sejumlah gereja yang ada di Merauke, Jagebob, Kurik, Semangga, dan Tanah Miring.

Ke-10 terduga teroris yang ditangkap berinisial AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP, dan IK. Dua orang terakhir merupakan pasangan suami istri.(dtk)

sumber: detik.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan