TIGA Cabang Olahraga (Cabor) Unggulan Sulawesi Utara masing masing Pencak Silat, Muaythai dan Kempo akan berjuang di PON XX Papua tanpa support dari sang ketua umum. Pasalnya, hingga saat ini tiga cabor tersebut tak memiliki nakoda yang aktif.
Pencak Silat, yang sebenarnya dinakodai Kristo Lumentut, sejak berlangsung Pelatda PON, tidak pernah dikunjungi sang ketua. Yang justru memberikan support adalah Sekretaris Umum IPSI Sulut, Pontowuisang Kakauhe, yang memang adalah pelaku olahraga pencak silat.
Hal yang sama juga berlaku di cabang olahraga Muaythai. Sejak berjuang di ajang Pra PON, sang Ketua Umum, Reynaldo Heydemans belum sekalipun hadir dan memberikan support. Beruntung cabor yang memiliki atlet Pelatnas SEA Games memiliki pembina seperti Hendra Massie dan Hengky Wuwungan.
Kedua mantan atlet ditopang oleh Ocklan Seko harus bahu membahu untuk terus menjaga prestasi cabor yang sangat berpotensi meraih medali emas di PON. Bahkan, sejak dimulainya Pelatda Mandiri, awal Tahun 2000, ketiga figur ini terus memberikan semangat bagi para atlet untuk tetap fokus dalam persiapan menghadapi PON XX Papua.
Cabor yang juga tanpa perhatian sang nakoda adalah Kempo. Pasalnya, sebelum pelaksanaan Pra PON, Ketua Umum Shorinji Perkemi Sulut, James Karinda sudah mengisyaratkan untuk mundur. Imbasnya, Sekum Drs Deydi Katili MSi bersama Bendahara Susiana Mopangga harus mengambil alih jalannya persiapan Pra PON hingga PON.
Meski tanpa nakoda, ketiga cabor yang masuk dalam target Ketua Umum KONI Sulut, Drs Steven Kandouw untuk mempersembahkan medali emas di PON, tetap menjalani latihan rutin dengan memanfaatkan perhatian dari Satgas PON Sulut. Jika beberapa cabor sering dikunjungi sang nakoda dan mendapatkan suplai, tapi tidak demikian dengan tiga cabor Pencak Silat, Muaythai dan Kempo.
Sebenarnya, Ketua Umum KONI Sulut, Drs Steven Kandouw sudah mengupayakan solusi agar ketiga cabor ini mendapatkan manajer yang bisa memberikan support. Namun, sayangnya hingga saat ini belum ada yang bisa menjawab solusi yang sempat digaungkan Wagub Sulut tersebut.
M-mudahan menjelang keberangkatan ke Papua, sudah ada figur manajer yang menopang eksistensi ketiga cabor ini dalam perjuangan memburu medali emas di ajang paling bergengsi Bumi Nusantara ini.(dni)