METRO, Manado- Presiden Joko Widodo melepas ekspor komoditas pertanian secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, (14/8).
Ekspor tersebut dilaksanakan secara serentak dari 17 pintu ekspor Indonesia dan akan dikirimkan ke 61 negara tujuan ekspor.
Di Sulawesi Utara (Sulut), ekspor produk pertanian diberangkatkan dari terminal peti kemas Pelabuhan Hub Internasional Bitung.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey menyatakan bahwa kegiatan ekspor produk pertanian selain menambah devisa negara sekaligus juga dapat mendongkrak kesejahteraan petani.
“Kesejahteraan petani merupakan salah upaya yang terus diperjuangkan oleh pemerintah provinsi,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado, Donni Muksydayan Saragih mengungkapkan bahwa pelepasan merdeka ekspor produk pertanian Sulawesi Utara ini bernilai Rp 63,601 miliar, dan dikirim ke 14 negara tujuan.
“Komoditas ekspor tersebut berupa bunga pala, pala biji, kelapa parut, bungkil kelapa, pala bubuk dan santan kelapa. Adapun negara tujuan ekspor meliputi India, Vietnam, Italia, Jerman, Rusia, Inggris, Polandia, Belanda, Selandia Baru, China, Argentina, Australia, Hongkong dan Korea Selatan,” kata Donni.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara, Cerah Bangun mengatakan bahwa Bea Cukai mendukung gerakan mendorong ekspor. Dukungan tersebut dalam bentuk pelayanan ekspor baik di pelabuhan laut dan bandar udara selama 24 jam, pemberian asistensi dan bimbingan kepada eksportir agar mampu meningkatkan ekspor serta bersinergi antar instansi di pelabuhan terutama dengan karantina untuk meningkatkan potensi ekspor pertanian di provinsi Sulawesi Utara.
“Ekspor produk pertanian ini akan memacu peningkatan ekspor dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Cerah.
Pelepasan merdeka ekspor produk pertanian, menurut Cerah merupakan kegiatan ekspor serentak yang dilakukan di seluruh Indonesia dengan tujuan antara lain melaksanakan instruksi presiden untuk meningkatkan investasi dan ekspor serta membuktikan sektor pertanian menjadi tulang punggung ekonomi di saat pandemi Covid-19.
“Kegiatan ini juga menggerakkan semua kabupaten/kota untuk mengakselerasi ekspor dan melaksanakan komitmen pemerintah untuk memberi kemudahan ekspor serta mendorong pencapaian program gerakan tiga kali ekspor pertanian,” jelasnya.
Cerah menambahkan, langkah kongkrit Bea dan Cukai terhadap program ekspor di Sulawesi Utara berupa turut serta bersama instansi terkait dalam pembukaan direct call ekspor/ekspor langsung via udara dari Manado – Jepang dan Manado – Singapura. Dengan adanya direct call ini akan memangkas waktu, biaya dan kualitas barang tetap terjaga.
“Pelepasan ekspor ini sebagai momentum penguatan komoditas pertanian Sulawesi Utara dan menandai kebangkitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19,” pungkas Cerah.(71)