SETELAH melalui sejumlah persyaratan, akhirnya cabang olahraga terjun payung Sulawesi Utara bisa menjalani program Pelatda PON di Bandara Nusawiru, Pangandaran Jawa Barat.
Informasi yang diperoleh METRO dari Pingkan Natalia Mandagi, atlet senior cabor terjun payung, untuk berlatih di Pangandaran dalam kondisi PPKM memaksa seluruh kegiatan termasuk program latihan olahraga harus mendapatkan izin dari Satgas Covid-19 Kabupaten Pangandaran.
Disebutkan Pingkan, proses perizinan sangat penting karena seluruh provinsi membatasi kegiatan termasuk latihan olahraga. Bahkan, sebelumnya, Tim Jawa Barat dan Yogyakarta sempat dihentikan oleh pihak keamanan karena tidak mengantongi izin dari Satgas Covid-19.
Secara terpisah, Ketua Umum Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Provinsi Sulawesi Utara, Marsma TNI Mohamad Satriyo Utomo, SH menekankan kepada atlet dan pelatih soal keselamatan pada pemusatan latihan di Bandara Nusawiru, Pangandaran, Jawa Barat (Jabar).
Adanya kendala keterbatasan fasilitas di dalam daerah, sehingga Tim Terjun Payung FASI Sulut melaksanakan pemusatan latihan di Bandara Nusawiru, Pangandaran, Jabar dengan fasilitas yang lebih memadai terutama ketersediaan pesawat terbang.
“Tentu saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” jelas Ketua Umum Fasi Sulut secara online melalui Penerangan Lanud Sam Ratulangi, Kamis.
Pemusatan Latihan kali ini telah mendapatkan ijin restu dari Ketua Umum KONI Provinsi Sulut yang sekaligus Wakil Gubernur Sulut bapak Drs. Steven O.E. Kandauw.
Surat Tugas FASI Provinsi Sulut Nomor Sgas/01/VIII/2021, menjadi dasar bagi tim Atlit dan pelatih terjun payung FASI Provinsi Sulut untuk memulai latihannya sejak tanggal 15 Agustus hingga 21 September 2021 mendatang di daerah Pangandaran.
Pemberitahuan adanya pemusatan latihan ini, juga dilayangkan melalui surat oleh FASI Sulut kepada Ketua Umum FASI Pusat dalam hal ini Kepala Staf Angkatan Udara, FASI Korwil, Danlanud Wiriadinata dan instansi-instansi terkait guna melengkapi administrasi yang harus dipenuhi.(dni)