METRO, Manado- Rencana bantuan dana sebesar Rp1 triliun dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk Propinsi Sulawesi Utara (Sulut) turut dibahas dalam pembahasan KUA-PPAS APBD 2022, pekan lalu.
Adalah Wakil Ketua DPRD Sulut Billy Lombok yang mempertanyakan perkembangan rencana bantuan tersebut.
“Kami ingin tahu Rp1 triliun itu breakdownnya seperti apa dan kemana saja, dalam bentuk bantuan ke masyarakat seperti apa. Kareka konstruksi APBD 2022 bantuan pada masyarakat kurang. Apakah nantinya lari ke bantuan Amerika Serikat tadi,” tanya Lombok.
Atas izin Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Edwin Silangen, Kepala Bappeda Jenny Karouw menjelaskan terkait rencana bantuan tersebut.
Menurut dia, bantuan AS untuk Indonesia ada Rp6 triliun. Namun sebelumnya diperebutkan tiga provinsi, yang kemudian berkembang menjadi enam provinsi. Yakni Sumatera Selatan, Riau, Bali, Sulut, dan Kepulauan Riau.
“Tahapan perencanaan sudah dilakukan sejak tahun 2020. Sampai tahun ini masih proses perencanaan,” kata dia.
Karouw menjelaskan lagi, ada daftar panjang yang diminta ke daerah dari tim Bappenas dan tim dari AS untuk inventarisasi jenis bantuan.
“Ad 43 yang terinventarisir, dan dievaluasi Bappenas dan AS. Akan ditentukan 11 kegiatan proyek besar yang juga memperhatikan dokumen perencanaan. Baik nasional maupun daerah. Dan 11 proyek ini masuk dalam kelompok transportasi logisktik. Di antaranya tol Manado-Amurang, Jembatan Lembe, Bandara Lembe, kawasan industri Mongondow (Kimong). Kemudian di Kimong yang akan dibantu yakni jalan akses bandara, akses ke Bendungan Lolak, dan akses ke Labuan Uki serta jalan Trans Sulawesi di Bolmong untuk mendukung Kimong,” jelasnya.
Sedangkan di Manado, lanjut Karouw ada water transportation, serta infrastruktur yang terintegrasi dengan MOR III.
Di wilayah kepulauan yakni pengembangan Pelabuhan Tahuna, SKPT di tiga daerah kepulauan, serta pengembangan UMKM dengan industri perikanan di wilayah kepulauan.
“Tapi Ini masih tahapan perencanaan. Karenan nanti, dari 11 proyek yang sedang diproses, dipilih dua atau tiga proyek besar yang dengan harapan selesai 2027,” tandasnya seraya menambahkan bahwa masa waktu bantuan tersebut selama linat tahun, dimana konstruksinya akan dimulai tahun 2023.(37)