METRO, Manado- Memperingati Hari Gizi Nasional tanggal 25 Januari, BRI Regional Office Manado memberikan bantuan penanganan stunting di Puskesmas Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, pada Senin (15/01/2024).
Bantuan berupa sembako, antropometri kit –alat pengukur tinggi badan untuk mendeteksi stunting– dan alat kesehatan pendukung penanganan stunting, serta asupan makanan tambahan selama tiga bulan.
“Sehingga diharapkan anak-anak yang menderita stunting bisa mendapatkan asupan gizi selama tiga bulan beruntun,” ujar David Djoko Priyono, Regional Operation Head BRI Regional Office Manado.
David mengatakan, program ini dilaksanakan di 24 puskesmas di 5 provinsi se Indonesia. Ini merupakan program utama pemerintah untuk mencegah terjadinya stunting. “Pemerintah meminta seluruh elemen masyarakat untuk memberikan perhatian terhadap penanganan stunting,” katanya.
Djoko mengimbau kepada ibu hamil agar rajin memeriksakan kesehatan ke Puskesmas atau layanan-layanan kesehatan terdekat. “Apalagi di Puskesmas Ranomuut sekarang sudah ada alat untuk deteksi dini stunting. Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat bagi para penerima,” ucapnya.
Kata David, BRI Peduli ini merupakan program dari perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat. “Dan ini merupakan program nasional Kantor Pusat dalam rangka Hari Gizi Nasional 2024 yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2024,” tuturnya.
Lanjut David, pemberian bantuan berupa Antropometri Kit dan Alat kesehatan pendukung penanganan stunting, serta Makanan tambahan untuk Puskesmas yg akan diberikan kepada anak-anak stunting dan sebagai bentuk pencegahan.
“Adapun bantuan yang disalurkan berupa makanan tambahan senilai Rp 60 juta, 100 paket sembako senilai Rp 25 juta dan alat kesehatan Rp 15 juta,” pungkas David.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado Manado, Steaven Dandel, menuturkan misi menuju Indonesia Emas 2045 perlu didukung oleh generasi yang mempunyai kapasitas dan kemampuan yang mumpuni. Syaratnya anak-anak sekarang harus benar-benar unggul.
“Tapi kalau anak-anak kita sekarang bermasalah dengan kesehatan, maka di 2045 mereka akan menjadi beban demografi. Oleh karena itu pemerintah mencanangkan penanganan stunting sebagai salah satu program prioritas nasional,” jelasnya.
Dandel bilang, intervensi stunting harus dimulai pada seribu hari pertama dalam periode kehidupan seorang anak. “Ini adalah periode yang sangat penting untuk penanganan masalah stunting supaya anak-anak kita bisa bertumbuh dengan maksimal,” tuturnya.
Dandel menilai untuk menyelesaikan masalah stunting diperlukan kolaborasi lintas sektor. Salah satu faktor penting dalam penanggulangan stunting, kata Daendel adalah aksesibilitas terhadap air bersih, sanitasi, dan asupan makanan sehat. “Jadi tidak hanya sektor kesehatan, karena penyediaan sanitasi dan air bersih harus dilakukan oleh sektor lainnya,” ujarnya.
Kata Dandel, peran BUMN sangat diperlukan untuk membantu masyarakat yang rentan mendapatkan akses terhadap makanan bergizi. “Apresiasi kepada BRI yang sudah memilih Manado sebagai salah satu titik untuk penanganan stunting,” pungkasnya.(71)
Komentar