KETUA Pengprov Pelti Sulut masa bakti 2016-2021, Drs Steven Kandouw mengaku bersyukur karena sepanjang kepengurusan yang dipimpinnya, orientasi pembinaan lebih terfokus pada atlet muda lokal Sulut.
Artinya, sepanjang lima tahun kepemimpinannya, sudah dipotong masa Pandemi Covid-19 kurang lebih dua tahun, fokus pembinaan lebih pada atlet muda yang ada di Bumi Nyiur Melambai.
“Saya bersyukur karena sepanjang kepengurusan saya, Pelti Sulut bisa mengirimkan atlet lokal ke babak kualifikasi PON,” kata Kandouw saat menyampaikan sambutannya pada pembukaan Musprov Pelti Sulut.
Menurutnya, sebenarnya ia masih punya program yang belum bisa diwujudkan akibat kepemimpinannya ada wabah Pandemi Covid-19 yang memaksa seluruh aktifitas termasuk olahraga terhenti sejenak.
Karena itu, Kandouw mengaku masih ingat melanjutkan kepemimpinan di periode lima tahun ke depan. Namun, karena ia sudah dipercayakan oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey untuk memimpin KONI Sulut, akhirnya harapan untuk terus memimpin Pelti Sulut harus kandas akibat regulasi di KONI tidak boleh merangkap pimpinan cabang olahraga.
Namun, setelah berkoordinasi dengan Gubernur, akhirnya diusulkan salah satu nama yang dinilai Kandouw mampu meneruskan program pembinaan cabor tenis lapangan yang belum tersentuh saat ia menjadi nakoda. “Saya optimis figur ketua yang nantinya akan menakodai Pelti Sulut ke depan mampu meneruskan program yang belum terselesaikan pada periode lalu,” sebut Kandouw.
Yang pasti, lanjut Wakil Gubernur Sulut tersebut, meski tidak lagi menjabat sebagai Ketua Pelti Sulut, ia masih sangat mencintai olahraga tenis lapangan. “Jadi, meski sudah tidak memimpin, saya akan tetap memonitor program yang dilaksanakan pengurus yang baru. Apalagi, salah satu tugas dari KONI adalah mengawasi program pembinaan setiap cabor.(dni)