Angkutan Udara dan Migor, Komoditas Penyumbang Deflasi Terbesar di Manado

Ilustrasi- Minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter.

METRO, Manado- Kota Manado mengalami deflasi 0,81 persen pada bulan Februari 2022. Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 108,74 pada Januari 2022 menjadi 107,86 pada Februari 2022. Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Asim Saputra saat menyampaikan data inflasi Kota Manado secara daring, Selasa (1/3) siang.

Dijelaskan Asim, perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Februari 2022 secara umum mengalami penurunan. “Hingga bulan Februari 2022 perkembangan inflasi di Kota Manado sebesar -0,64 persen, sedangkan inflasi year on year yaitu sebesar 1,36 persen,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Dari data BPS Sulut, diketahui bahwa komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar yaitu angkutan udara dan minyak goreng (Migor). Kemudian diikuti ikan cakalang, ikan deho, ikan oci, ikan malalugis, telur ayam ras, ikan tude, ikan tindarung, dan lemon. Sementara komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar adalah angkutan dalam kota, daging babi, cabai rawit, daun bawang, daging ayam ras, sabun cuci piring, ikan tuna, emas perhiasan, pizza dan terong.

“Penyumbang deflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Februari 2022 yaitu angkutan udara sebesar 0,3619 persen, sedangkan penyumbang inflasi terbesar adalah angkutan dalam kota sebesar 0,3201 persen,” terang Asim.

Dia juga mengungkapkan bahwa dari sebelas kelompok pengeluaran, tiga kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok transportasi dan kelompok pakaian dan alas kaki. Sementara empat kelompok yang mengalami peningkatan indeks adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar.

“Kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu kesehatan, informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya serta kelompok pendidikan,” katanya.

Di Pulau Sulawesi, kata Asim tercatat 3 kota mengalami inflasi dan sepuluh kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kotamobagu sebesar 0,16 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Watampone dan Bau-bau masing-masing sebesar 0,15 persen.

“Deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 0,81 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Pare-Pare sebesar 0,02 persen,” pungkas Asim.(71)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan