METRO, Manado- Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai tukar petani (NTP) di Sulawesi Utara pada bulan Februari 2022 mencapai 110,91 atau naik 0,67 persen dari bulan Januari yang masih sebesar 110,17.
Kepala BPS Sulut, Asim Saputra mengungkapkan, membaiknya NTP karena kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih tinggi dibandingkan dengan indeks harga yang dibayar petani. Pada bulan Februari, indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan 0,89 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani hanya naik 0,22 persen.
“Ini menunjukkan bahwa laju indeks harga yang diterima petani lebih cepat dari laju indeks harga yang dibayar petani,” ujar Asim, saat menyampaikan data perkembangan NTP Sulut lewat streaming Youtube, Senin (1/3) siang.
Dijelaskan Asim, ada tiga subsektor yang memberi andil terhadap kenaikan NTP, yakni subsektor perkebunan rakyat, hortikultura, dan peternakan, sedangkan subsektor lainnya mengalami penurunan.
“Penurunan tertinggi dialami oleh subsektor tanaman pangan yang mencapai 2,14 persen, dan penurunan terendah terjadi di subsektor perikanan budidaya hanya 0,15 persen,” terangnya.
Asim juga mengungkapkan bahwa ada tiga provinsi di Pulau Sulawesi yang menunjukan kenaikan NTP, yakni Sulawesi Barat sebesar 0,80 persen, Sulawesi Utara 0,67 persen, dan Gorontalo 0,20 persen.
“Sementara di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan mengalami penurunan NTP,” tandas Asim.(71)
Komentar