Diikuti 483 peserta, semuanya dapat fasilitas asuransi
METRO, Bitung- Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-29 tingkat Provinsi Sulut resmi bergulir di Bitung. Hajatan itu dibuka oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey pada Senin (13/06) semalam.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Stadion Duasudara, Manembo-nembo, Kecamatan Matuari. Bitung sendiri sudah tiga kali jadi tuan rumah pelaksanaan MTQ tingkat provinsi. Sebelumnya, pada tahun 2003 dan 2010 silam hajatan serupa pernah diadakan di daerah ini.
Pembukaan MTQ turut dihadiri Wakil Menteri Agama Zainud Tauhid Sa’adi. Selain yang bersangkutan, para kepala daerah di Sulut juga tampak hadir. Mereka diantaranya Walikota Manado Andrei Angouw, Bupati Minut Joune Ganda, Bupati Bolsel Iskandar Kamaru yang juga Ketua LTQ Sulut, dan tentunya Walikota dan Wakil Walikota Bitung selaku tuan rumah, Maurits Mantiri dan Hengky Honandar.
Pelaksanaan MTQ kali ini dirangkaikan dengan pencanangan Pameran Moderasi Beragama di Bitung. Dan dalam kesempatan itu Maurits Mantiri didapuk jadi Bapak Moderasi Beragama di daerah ini. Pencanangan dilakukan oleh Badan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Bitung.
Sebelum dibuka, pelaksanaan MTQ diawali dengan Pawai Taa’ruf yang diikuti perwakilan para peserta. Pawai tersebut mengambil titik start di Lapangan Sari Cakalang di Kecamatan Madidir, dan finish di Stadion Duasudara.
Maurits Mantiri terkait hajatan ini memberikan keterangannya. Ia menegaskan bahwa Bitung selalu siap melaksanakann kegiatan keagamaan semacam MTQ.
“Ini jadi bukti bahwa Bitung rumah bagi semua agama. Kegiatan keagamaan apapun bisa diadakan di sini karena manfaatnya pasti positif untuk masyarakat,” katanya.
Pemkot Bitung sendiri lanjut dia, mendukung penuh pelaksanaan MTQ ini. Bersama Pemprov Sulut dan semua pihak yang terlibat memberi support bagi panitia guna kelancaran acara itu.
“Kita dukung penuh supaya acaranya sukses,” tukasnya.
Terpisah, Merianti Dumbela selaku ketua panitia juga memberikan keterangan. Ia menyebut jumlah peserta dalam MTQ ini sebanyak 483 orang.
“Berasal dari 15 kabupaten/kota di Sulut. Tapi jumlah itu belum termasuk dengan ofisial,” ujarnya.
Selama pelaksanaan panitia menyiapkan akomodasi bagi semua peserta. Akomodasinya bukan di hotel atau penginapan, melainkan di rumah-rumah warga di sekitar lokasi pelaksanaan.
“Jadi konsep Pak Walikota kerja keroyokan kita laksanakan. Bukan hanya pemerintah yang turun tangan, tapi juga masyarakat ikut berperan,” sebutnya.
Lebih lanjut, Merianti menyampaikan semua peserta MTQ mendapat fasilitas dari panitia dan Pemkot Bitung, berupa keikutsertaan dalam asuransi BPJS. Pemberian fasilitas asuransi itu merupakan yang pertama terjadi.
“Iya, baru di sini ada seperti itu. Dan masa berlaku asuransinya selama satu bulan, sehingga sampai MTQ selesai peserta masih tertanggung. Ini tujuannya untuk melindungi mereka dari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama selama kegiatan berlangsung,” terangnya.
Saat berita ini dibuat pelaksanaan MTQ baru saja dimulai. Gubernur baru tiba di lokasi kegiatan dan belum membuka secara resmi pelaksanaannya. Namun begitu, suasana tampak meriah karena dihiasi dengan tari-tarian oleh pelajar madrasah se-Kota Bitung.
MTQ kali ini diisi dengan berbagai perlombaan, diantaranya Seni Baca Al Qur’an, Qiraat, Hafalan Al Qur’an, Tafsir Al Qur’an, Fahmil, Sahril, Seni Kaligrafi Al Qur’an, serta Karya Tulis Ilmiah. Pelaksanaannya akan berlangsung selama kurang lebih seminggu.(69)