METRO, Manado- Warga Kelurahan Kairagi Weru, Lingkungan V, Manado, beryukur memiliki jembatan gantung. Jembatan ini sebagai jalan pengubung dan sudah lama diimpikan masyarakat.
Jembatan gantung terdebut diresmikan Gubernur Sulut Olly Dondokambey pada tanggal 16 Agustus 2022.
Di sisi lain, sejumlah warga mempertanyakan jembatan gantung ini yang dinilai agak tanggung karena hanya bisa dilewati kendaraan jenis roda dua. Hal ini sebagaimana diungkap Bapak Jos Saselah.
“Kita pikir ini jembatan boleh oto mo lewat ternyata cuma motor. Semoga besok-besok boleh beking supaya oto lewat,” ucap Jos.
Kepala BPJN Sulut Hendro Satrio menyatakan, pembagunan jembatan gantung ini sesuai dengan permohonan pemerintah daerah Sulut. Sebagai pelaksana pihaknya siap melaksanakan pembagunan. Bahkan kata Satrio, di tahun 2022 ada tiga jembatan gantung yang dibangun di wilayah Sulut.
“Jembatan gantung ini memang diperuntukkan bagi pejalan kaki dan roda dua, bukan untuk jenis mobil,” katanya, Senin (22/08).
Di Kementrian PU, bahan untuk bagian atas jembatan semua tersedia.
“Semua pembagunan jembatan gantung di Indonesia bagian atasnya diambil langsung di Jakarta. Pihak kontraktor hanya membagun bagian dasar atau kaki jembatan. Jembatan gantung adalah jembatan penghubung,” jelas Hendro.
Hal ini pun diapresiasi Komisi III bidang Pembangunan DPRD Sulut.
“Pembangunan infrastruktur seperti inilah yang dibutuhkan masyarakat. Apalagi jika ingat bagaimana kondisi jalan ini dulu. Sekarang ini boleh digunakan warga dengan aman,” kata anggota Komisi III sekaligus wakil rakyat dapil Manado, Arthur Kotambunan.
Diberitakan sebelumnya, permohonan pembagunan jembatan gantung ini disampaikam warga kepada anggota DPRD Sulut dapil Kota Manado saat reses dan dibacakan dalam paripurna DPRD yang dihadiri pemerintah Sulut.
Jembatan ini diresmikan Gubernur Olly Dondokambey yang didampingi langsung Kepala BPJN Sulut Hendro Satrio.
Proyek pembangunan jembatan gantung di Kairagi Weru tersebut bersumber dari APBN Tahun Anggaran (TA) 2021 dengan nilai Rp2.800.200.000.
Kurang lebih 302 jiwa warga dari 80-an KK yang berada di Kairagi Weru mengaku bersyukur karena jembatan gantung tersebut bisa selesai, dan akhirnya resmi digunakan.(37)