KORANMETRO.COM- Bandara Sam Ratulangi kembali kedatangan peserta Sulawesi Tribute to Camel Trophy, setelah 36 tahun.
Para peserta tiba menggunakan beberapa kendaraan pada Minggu ( 22/09/2024). Tapak tilas jalur Camel Trophy pertama kali dilakukan di tahun 1988 di Bandara Sam Ratulangi Manado. Untuk menandai momentum tersebut maka dibangunlah tugu dan signage Camel Trophy di Bandara Sam Ratulangi yang masih dipertahankan sampai sekarang.
Peserta tribute to Camel Sulawesi berasal dari beberapa negara, antara lain Amerika, Prancis, Australia dan Jepang.
General Manager Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Maya Damayanti, mengatakan dipilihnya Bandara Sam Ratulangi sebagai jalur lintas perjalanan tour Sulawesi Tribute ini dapat memberikan nilai tambah dalam memperkenalkan bandara di kancah nasional maupun internasional.
“Dan juga merupakan ikon serta salah satu landmark, karena bukan semata-mata sebagai simbol, tetapi juga semangat dan makna akan ketahanan, kegigihan, dan keberanian dalam menjalankan misi ” ujar Maya.
Tribute to Camel adalah ekspedisi petualangan yang pertama, mencakup elemen kompetisi dimana tim yang berpartisipasi dapat menguji ketrampilan mengemudi mereka, daya tahan, keberanian, stamina, ketekunan dan ketahanan melawan kondisi buruk yang mungkin terjadi sepanjang perjalanan mereka di Sulawesi dan selain itu mereka juga mempromosikan potensi wisata serta berinteraksi sosial kepada masyarakat yang dilalui.
Adapun Camel Trophy di Indonesia ada 4 jalur yaitu Sumatra 1981, Borneo 1985, Sulawesi 1988 dan Kalimantan 1996, dan untuk Sulawesi sendiri di tahun 2024 ini.(yap)