Inflasi Tahun ke Tahun Sulut 2,58 Persen, Daging Babi Penyumbang Terbesar

Foto ilustrasi.

KORANMETRO.COM- Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara (BPS Sulut) mencatat, pada bulan Oktober 2024 di 4 kabupaten/kota terjadi inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 2,58 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 104,22 pada Oktober 2023 menjadi 106,91 pada Oktober 2024.

Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, mengungkapkan inflasi tahun ke tahun terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; serta kelompok kesehatan.

Bacaan Lainnya

“Komoditas dominan yang mendorong inflasi YoY yakni daging babi dengan andil 1,37 persen, diikuti cabai rawit, emas perhiasan, bawang merah, angkutan udara, sigaret kretek mesin, nasi dengan lauk, ikan bakar, dan kangkung. Sementara yang menahan inflasi antara lain, ikan malalugis, tomat dan telepon seluler,” ungkap Aidil, saat menyampaikan perkembangan inflasi Sulut, secara daring melalui kanal Youtube, pada Jumat (01/11/2024).

Kata Aidil, pada Oktober 2024, empat kabupaten/kota IHK di Sulawesi Utara, mengalami inflasi tahun ke tahun. “Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 5,29 persen dengan IHK sebesar 108,43; dan terendah terjadi di Kota Manado sebesar 1,61 persen dengan IHK sebesar 105,57,” jelasnya.

Aidil juga mengungkapkan bahwa tingkat inflasi bulanan (m-to-m) Sulawesi Utara bulan Oktober 2024 sebesar 0,21 persen. Komoditas yang dominan mendorong inflasi m-to-m pada Oktober 2024, antara lain, daging babi, daging ayam ras, tomat, lemon, emas perhiasan, bawang merah, minyak goreng, vitamin, dan air kemasan.

“Sedangkan komoditas yang dominan menahan inflasi m-to-m, antara lain, cabai rawit, beras, angkutan udara, semangka, ikan malalugis, ikan cakalang, bensin, apel, kangkung, dan wortel,” katanya.(ian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan