Perayaan Cap Go Meh di Manado, Puncak Rangkaian Imlek yang Dinantikan

KORANMETRO.COM- Hari ini umat Tri Dharma dan Konghucu di Kota Manado melaksanakan Upacara Keagamaan Cap Go Meh (Goan Siao) yang merupakan penutup dari seluruh rangkaian perayaan Imlek 2576.

Cap Go Meh dimaknai sebagai perayaan hari kelima belas setelah Tahun Baru Imlek. Cap Go (lima belas) Meh (perayaan).

Bacaan Lainnya

Ritual Cap Go Meh selalu dinanti. Warga dari berbagai latar belakang budaya dan agama di Kota Manado berbondong-bondong menyaksikannya.

Ribuan warga rela berdesak-desakan demi menyaksikan upacara keagamaan yang digelar pada minggu kedua atau 14 hari sesudah perayaan Imlek

Upacara Cap Go Meh dinikmati warga lintas usia. Dari anak-anak hingga dewasa tak mau ketinggalan menikmati kemeriahan Cap Go Meh.

Menyaksikan aksi para Tang Shin atau sekedar larut dalam keramaian sambil mengabadikan momen dengan latar belakang Kawasan Pecinan, menjadi warna tersendiri dalam perayaan Cap Go Meh.

Cap Go Meh dilaksanakan dalam dua bagian. Pukul 09.30 Wita pagi, Tang Shin akan keluar mengunjungi rumah umat yang menyediakan altar, untuk memberi berkah. Pukul 3 sore semua Tang Shin mengikuti pawai sesuai rute yang ditetapkan pemerintah.

Pawai Ta Shin paling banyak menyita perhatian warga. Pasalnya parade ini menampilkan ritual-ritual budaya yang unik. Para Tang Shin mempertontonkan aksi-aksi ekstrem, namun dinantikan warga.

Ceng It (pemimpin) Prosesi Goan Siao, Robie Walasondakh, mengatakan Tang Shin akan mengunjungi rumah umat yang menyediakan altar, untuk memberikan berkat, membersihkan rumah dari roh-roh jahat dan memberikan keselamatan bagi seisi rumah.

“Tahun ini ada 12 Tang Shin dari 9 kelenteng yang ikut ambil bagian dalam prosesi Goan Siao,” ujar Robie, saat ditemui di Kelenteng Ban Hin Kiong, pada Rabu (12/2/2025).

Menurut dia, setelah keliling mengunjungi rumah-rumah umat, rombongan Tang Shin akan beristirahat untuk keluar lagi pukul 3 sore mengikuti parade.

Melisa, salah satu pengusaha apotik di Kawasan Pecinan, yang dikunjungi Tan Shin, mengungkapkan bahwa kunjungan para Tang Shin ke rumah atau tempat usaha dipercaya akan membuat semua isi rumah, keluarga serta usaha diberkati. “Jadi sepanjang tahun ini akan diberkati segala sesuatu yang kita lakukan,” ujar Melisa.

Parade ini juga menampilkan perpaduan unsur budaya dari beberapa suku di Sulawesi Utara. Adat Minahasa, Sangihe, Bantik menjadi berbaur dalam perayaan ini. Penampilan kelompok penari kabasaran, musik bambu, maengket, hingga masamper, membuat perayaan Cap Go Meh semakin menarik disaksikan.

Tak ketinggalan parade kendaraan-kendaraan hias dari semua kelenteng yang ambil bagian dalam perayaan. Kendaraan-kendaraan ini dihias sedemikian rupa dengan konsep ular kayu sesuai tema Imlek 2576. Tak ketinggalan hiasan bungan-bunga aneka warna sebagai pelengkap.

Upacara Cap Go Meh juga mendatangkan keuntungan bagi para pelaku usaha dan pariwisata. Pedagang, pengusaha rumah makan, pemain barongsai, pemain musik tradisional, memperoleh berkah dari perayaan ini.(ian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan