Minat Baca Warga Sulut Rendah, Balai Bahasa: Akses Bacaan Bermutu Terbatas

KORANMETRO.COM- Indeks minat baca warga di Sulawesi Utara masih rendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tingkat kegemaran membaca warga Sulut pada 2024 lalu, berada pada angka 68,44 persen poin.

Kepala Balai Bahasa Sulawesi Utara (Sulut), Januar Pribadi, menjelaskan tingkat minat baca warga Sulut tergolong rendah.

Bacaan Lainnya

“Minat baca yang rendah tidak bisa disalahkan ke masyarakat juga. Bisa jadi karena akses untuk mendapatkan buku bacaan yang bermutu itu belum mudah didapat,” ujar Januar, saat ditemui usai kegiatan Pesta Literasi, Sabtu (20/9/2025).

Kata Januar, pihaknya telah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan minat baca warga. “Antara lain melalui lomba menulis buku cerita pendek, menulis buku yang sesuai dengan jenjang usia,” ungkapnya.

Dalam rangka penguatan literasi dan meningkatkan minat baca pada anak, Januar bilang, tahun ini Balai Bahasa Sulut menyiapkan buku cerita anak dalam 10 dialek asli di Sulut. Buku-buku cerita ini berisi muatan kearifan lokal asli daerah, yang ditulis dalam dialek Bantik, Bolaang Mongondow, Gorontalo, Melayu Manado, Minahasa (Tontemboan, Tolour, dan Tombulu), Minahasa Tonsawang, Minahasa Tonsea, Pasan, Ponosakan, dan Sangihe Talaud.

Dijelaskan Januar, buku-buku ini akan ditebitkan dwibahasa, dengan mengangkat tema-tema mengenai alam dan lingkungan, seni budaya, tokoh, pariwisata, serta stunting.

“Saat ini kita kekurangan buku-buku cerita anak berbahasa daerah, sehingga program ini sangat penting sekaligus sebagai salah satu upaya merevitalisasi bahasa daerah,” katanya.(ian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan