KORANMETRO.COM- Kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR), yang ada di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), sepanjang tahun 2025 menunjukkan tren positif.
Hal ini disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo), Robert Sianipar, dalam kegiatan Evaluasi Kinerja BPR SulutGo, di Hotel Luwansa Manado, Rabu (12/11/2025).
Dijelaskan Robert, aset industri BPR di Sulawesi Utara hingga September 2025 mengalami tumbuh 6,24 persen atau sebesar 2,35 triliun,tabungan deposito meningkat 2,34 persen dan penyaluran kreditnya tumbuh 7,62 persen.
“Di Gorontalo asetnya sekarang sudah mencapai 84,6 miliar, tumbuh 42,8 persen. Demikian juga penghimpunan dananya meningkat 25 persen dan kreditnya ini bisa tumbuh 42,23 persen,” jelas Robert.
“Selain indikator-indikator tadi ketahanan industri BPR juga menunjukkan angka yang menggembirakan,” ungkap Robert.
Lanjutnya, dari sisi permodalan rasio kecukupan modal rata-rata BPR di Sulawesi Utara mencapai 23,29 persen, demikian juga di Gorontalo yang mencapai 21,78 persen. Hal ini, menurut Robert, menunjukkan ketahanan dari sisi permodalan serta kualitas penyaluran.
Meski begitu, kata Robert, rasio non performing loan (NPL) sedikit mengalami peningkatan menjadj 9,55 persen di Sulut dan Gorontalo 3,99 persen.
“Secara umum indikator keuangan BPR di Sulutgo posisi September 2025, menunjukkan kondisi yang menggembirakan. Baik pertumbuhan aset, dana pihak ketiga, termasuk kualitas NPL tadi terjaga di kisaran 3 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sulutgomalut, Vecky Palit, menjelaskan meskipun pencapaian BRP di Sulutgo relatif baik, masih perlu perbaikan terutama dari sisi tata kelola, dan manajemen resiko.
“Di samping itu, bagaimana kita BPR berperan dalam mensukseskan program pemerintah. Saat ini sudah ada BPR yang berani membiayai dapur makan bergizi gratis (MBG),” terangnya.
Vecky mengimbau, agar pihak BPR jangan hanya terfokus di kredit konsumtif, tetapi juga kredit-kredit produktif.
“Contohnya teman-teman BPR yang membiayai sektor peternakan ayam petelur, usaha cabai semangka. Banyak potensi yang kita bisa gali di samping kredit konsumtif,” katanya.(ian)






