METRO, Manado- Daya beli petani di Sulawesi Utara menununjukkan tren positif. Pasalnya, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui bahwa nilai tukar petani (NTP) di Sulawesi Utara pada bulan November naik 1,51 persen menjadi 100,76 dibandingkan dengan bulan Oktober yang masih 99,26.
“Untuk pertama kalinya NTP di Sulut mampu mencapai angka 100. Ini artinya daya beli petani di daerah ini sudah semakin baik,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Marthedy Tenggehi, via streaming youtube, Selasa (01/12) siang.
Membaiknya nilai NTP ini, menurut Marthedy disebabkan karena indeks yang diterima petani mengalami kenaikan yang lebih tajam dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani.
“Dari hasil pemantauan harga komoditi di perdesaan, secara umum dapat digambarkan bahwa naiknya nilai NTP sebesar 1,51 persen disebabkan oleh kenaikan indeks yang diterima petani sebesar 2,16 persen, jauh lebih besar dibanding indeks yang dibayar petani yang hanya 0,64 persen,” ungkapnya.
Dijelaskan Marthedy, dari lima subsektor NTP, hanya tanaman pangan yang mengalami penurunan sebesar 0,12 persen. Sementara 4 subsektor lainnya yaitu hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan meningkat. “Dengan kenaikan berkisar antara nol hingga 2 persen,” ujarnya.
Lebih jauh Marthedy mengungkapkan bahwa empat provinsi di Pulau Sulawesi mengalami kenaikan NTP yaitu Sulawesi Utara sebesar 1,51 persen, Sulawesi Barat 1,15 persen, Gorontalo 0,38 persen, dan Sulawesi Selatan 0,10 persen. “Dua provinsi lainnya mengalami penurunan NTP, yakni Sulawesi Tenggara sebesar 0,22 persen, dan Sulawesi Tengah 0,59 persen,” pungkasnya.(71)