CABANG Olahraga Muaythai Sulawesi Utara (Sulut) menghapus kenangan buruk kontingen Sulut di PON XIX Jabar Tahun 2016 lalu.
Perolehan tiga medali emas yang disumbangkan Angelina Runtukahu di Kelas 54 Kg, Prays Karundeng, Kelas 63,5 Kg dan Jevhan Tawaluyan di Kelas 75 Kg sekaligus melewati target yang diemban Ketua Umum KONI Sulut, Drs Steven Kandouw.
Sebab, sebelum bertolak ke Papua, dalam beberapa kesempatan, Kandouw yang juga ikut merasakan kegagalan Sulut di PON Jabar hanya mematok target realistis minimal melewati hasil tahun 2016 di Jabar yakni satu medali emas.
Selain itu, emas dari Cabor Muaythai di awal pelaksanaan PON XX Papua memberikan motivasi tambahan bagi sejumlah cabor yang juga diprediksi mampu memberikan kontribusi prestasi seperti Tinju, Pencak Silat, Binaraga dan Layar.
Pelatih Kepala Cabor Pencak Silat, Ventje Encho Simbar mengaku hasil yang dicapai Cabor Muaythai memberikan motivasi kepada para atletnya yang akan memulai perjuangan di PON XX Papua mulai tanggal 06 Oktober 2021.
Demikian pula dengan Cabor Tinju yang juga menjadi tumpuan Kontingen Sulut dalam upaya menghapus kenangan buruk di PON Jabar. Bonyx Saweho yang ikut menyaksikan perjuangan para atlet Muaythai Sulut di GOR STT Gidi Sentani, juga mengaku terobsesi dengan hasil dari Cabor Muaythai.(dni)