DUA atlet Muaythai Sulut, Angelina Runtukahu dan Fren Karundeng akhirnya gagal berlaga di ajang SEA Games Vietnam, Mei mendatang.
Hal itu terjadi karena Komite Olahraga Indonesia (KOI) tidak mendaftarkan cabor Muaythai di Pesta Olahraga Terakbar di Asia Tenggara.
Sebelumnya, informasi yang diperoleh METRO dari Hendra Massie, pelatih dua atlet peraih medali emas di PON XX Papua, baik Angel maupun Fren sudah masuk dalam daftar nama yang dipanggil masuk pelatnas.
Namun, karena ada sejumlah permasalahan di dalam organisasi Cabor Muaythai, akhirnya program Pelatnas belum terealisasikan.
Diakui Massie saat ini organisasi Cabor Muaythai Indonesia masih tengah bergejolak. Imbasnya, hingga saat ini, cabor yang pertama kalinya dipertandingkan di PON XX Papua terancam gagal dipertandingkan di PON XXI Aceh dan Sumatera Utara pada tahun 2024 mendatang.
“Memang Muaythai masih belum resmi masuk dalam daftar cabor peserta PON XXI,” ujar Massie mengutip hasil pertemuan pihak tuan rumah PON XXI dan KONI Pusat
Meski demikian, Massie mengaku tetap optimistis jika Cabor Muaythai akan dipertandingkan di PON XXI Tahun 2024. Hanya saja, perlu ada konsolidasi organisasi seperti yang diharapkan oleh KONI Pusat.
Sebab, jika masih belum tuntas dikhawatirkan Muaythai benar benar tidak bisa dipertandingkan di PON XXI.
“Tentunya sebagai pelaku olahraga Muaythai, kami sangat berharap Cabor Muaythai tetap dipertandingkan di PON XXI. Namun tentunya perlu menunggu dari pihak pihak yang terkait termasuk dari PB MI dan KONI Pusat,” sebut Guru Penjas SMA Negeri 9 Manado.(dni)
Komentar