Satu Tikaman Habisi Nyawa Remaja Lolak

Pelaku pembunuhan di Kelurahan Manembo-nembo (jongkok,red) ditangkap polisi tak lama setelah kejadian

METRO, Bitung- Kasus pembunuhan kembali terjadi di Bitung. Remaja asal Lolak, Kabupaten Bolmong bernama Rendi Paputungan jadi korban. Rendi meregang nyawa di tangan rekannya berinisial AD alias Afrain, 22 tahun, warga Kaidipang, Bolmong Utara.

Insiden berdarah ini terjadi Rabu (22/12) kemarin di Kelurahan Manembo-nembo, Kecamatan Matuari, tepatnya di areal dermaga milik PT Mitra Jaya Samudera (MJS), salah satu perusahaan perikanan di Bitung. Rendi dan Afrain diketahui bekerja sebagai kru kapal penangkap ikan. Dan saat kejadian, kapal mereka tengah bersandar di dermaga PT MJS.

Bacaan Lainnya

Kasus pembunuhan tersebut terjadi di tengah siang bolong. Mirisnya, pemicu kejadian itu hanya masalah sepele. Afrain tak senang karena Rendi merebut jatah makan siang di kapal tempat mereka bekerja.

Kapolsek Matuari Kompol Andri Permana membenarkan soal pemicu tersebut. Insiden berebut makanan itu terjadi di atas kapal.
“Karena kesal pelaku mengambil pisau dapur dan menikam korban,” ujarnya.

Tikaman yang dilayangkan Afrain hanya sekali. Namun karena tepat mengenai bagian dada sebelah kanan Rendi, tikaman itu berakibat fatal. Buktinya, tak lama setelah kejadian remaja 18 tahun ini menghembuskan nafas terakhir.
“Kejadiannya singkat. Dan kita juga cepat mendapat laporan sehingga cepat juga menangkap pelaku. Tak lama setelah kejadian pelaku sudah ditangkap Tim Tarsius Presisi gabungan Polres Bitung dan Polsek Matuari,” tukas Kapolsek.

Afrain saat ditangkap tidak melakukan perlawanan. Dia langsung mengakui perbuatannya. Alhasil, atas tindakan itu yang bersangkutan dijerat dengan Pasal 338 KUHP.
“Untuk hukumannya itu nanti hakim yang memutuskan. Yang jelas pelaku bisa saja dihukum penjara di atas 10 tahun,” sebut Kapolsek.

Afrain saat diinterogasi polisi mengaku khilaf. Dia tak bisa menahan emosi karena Rendi mengambil jatah makan siangnya.
“Saya emosi saja karena dia mengambil makanan saya. Setelah itu saya langsung cari pisau dan menikam dia,” katanya.

Afrain siap dihukum atas perbuatannya. Hal itu dia sampaikan sebagai bentuk rasa bersalah dan penyesalannya.(69)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan