METRO, Tondano- Warga Minahasa dilanda keresahan dengan melambungnya harga minyak goreng dalam beberapa pekan terakhir ini. Di sejumlah pasar tradisional di Minahasa warga terpaksa membeli minyak goreng dengan harga yang tidak wajar dengan harga Rp 24 ribu hingga tembus Rp30 ribu per liter atau diatas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Sebagai informasi, HET untuk minyak goreng kemasan premium seharga Rp14 ribu per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter dan minyak curah Rp11.500 per liter sejak 1 Februari 2022 lalu.
Terkait hal ini, Asisiten II Pemkab Minahasa Wenny Talumewo mengatakan, berkurangnya pasokan komoditas dari pabrik jadi pemicu kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng curah di Minahasa.
“Harua diakui saat ini memang distribusi minyak goreng berkurang karna harga CPO naik sehingga distribusi kurang,” kata Talumewo, Kamis (17/04) kemarin. Namun demikian kata Talumewo, pemkab Minahasa terus berupaya mencari solusi kenaikan dan kelangkaan minyak goreng tersebut.
“Kami akan mengawal terus termasuk turun mengecek distribusi dari distributor. Pekan lalu kami sudah coba bersama dengan bulog untuk gelar pasar murah sebanyak dua kali . Ini langkah bagus untuk mengantisipasi kurangnya pasokan, ” kata Talumewo.
Sementara itu sejumlah warung di wilayah Tombariri menjual minyak goreng curah dengan harga Rp 20 ribu sekilo. ” Selain harga naik torang le so susah mo dapa ini minyak goreng baik di warung maupun di pasar, “ujar Anita.(38)
