METRO, Sangihe- Dengan berakhirnya masa jabatan Bupati Jabes Ezar Gaghana pada 22 Mei 2022 lalu, membuat kubu Partai Golkar kini mulai dilanda isu akan adanya Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub).
Pasalnya, Gaghana yang merupakan ketua DPD II PG Sangihe kini tak memiliki jabatan strategis di Pemerintah Sangihe saat ini pasca peralihan tongkat pimpinan orang nomor satu di Tanah Tampungan Lawo itu kepada penjabat Bupati.
Isu Musdalub dan deretan sejumlah nama kini mulai hangat diperbincangkan. Sebut saja nama mantan Firs Lady Sangihe, Meiva Salindeho Lintang yang merupakan mantan istri Bupati (Alm) Winsulangi Salindeho dan Josephus Kakondo BAE merupakan ketua DPRD Kabupaten Sangihe di sebut- sebut layak memimpin beringin Sangihe untuk jabatan sebagai ketua DPD II PG Sangihe.
Ditemui harian ini, Josephus Kakondo membantah akan adanya isu Musdalub di kubu DPD II PG. Dijelaskannya, selama ini tidak ada permasalahan yang berarti di Golkar, sehingga tidak mungkin akan dilaksanakan Musdalub tersebut.
“Sekarang kita tanya apakah ada kegagalan sehingga akan ada Musdalub? Perolehan kursi saja di pesta demokrasi lalu mengalami peningkatan. Ini merupakan keberhasilan bagi PG bukan kegagalan, sehingga sangat tidak mungkin Musdalub digelar,” ujar Kakondo.
“Kalau dalam organisasi selalu melakukan pergantian itu bukannya kemajuan tapi takutnya akan mengalami kemunduran atau kegagalan dalam suatu organisasi. Terkecuali ada hal- hal yang urgen dan sangat mendesak yang harus menghendaki pergantian, tapi ini kan tidak, PG Sangihe dalam kondisi yang baik- baik saja,” sambung Kakondo.
Disinggung soal dirinya di isukan bakal jadi ketua DPD II PG Sangihe, Kakondo menyatakan bahwa Sanya itu tidak mungkin terjadi.
“Umur seperti kami ini sudah tidak mungkin, masih banyak generasi muda. Dan saya tidak akan mau bila pun itu terjadi. Pada prinsipnya, Golkar adalah partai yang besar, tidak mungkin melakukan langkah yang tidak sesuai mekanisme,” pungkasnya.(km-01)
Komentar