METRO, Manado- Universitas Negeri Manado (Unima) melakukan groundbreaking pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 0,4 Megawatt peak (MWp). Langkah ini menjadikan Unima sebagai perguruan tinggi pertama di Sulawesi Utara (Sulut) yang membangun pembangkit listrik yang bersumber dari energi matahari.
“PLN sangat mendukung program dari Universitas Negeri Manado dalam membangun PLTS yang merupakan salah satu pembangkit yang bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT),” ujar Senior Manager Perencanaan PLN Unit Induk Wilayah Suluttenggo, Juli Sasmiharto.
Ia menilai, pembangunan PLTS Unima secara langsung mendukung program pemerintah dalam membangun pembangkit yang ramah lingkungan. “Sulut sendiri memiliki bauran energi yang bersumber dari EBT telah mencapai 24 persen. Salah satunya kontribusi dari PLTS,” kata Sasmiharto.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Manado, Prof Dietje A Katuuk, MPd mengatakan, potensi energi di Sulut sangat tinggi, termasuk dari sinar matahari. Untuk itu segenap Civitas Akademik Unima menginisiasi terobosan pengembangan energi baru terbarukan di lingkungan kampus.
“Potensi energi kita sangat besar, untuk itu harapan kami Unima bisa menjadi contoh dan pusat pengembangan sumber energi baru terbarukan di Sulut,” terang Katuuk.
Dari informasi yang diterima METRO diketahui bahwa dalam membangun PLTS berkapasitas 0,4 MWp ini, Unima bekerjasama dengan PT Wijaya Karya dan PT Surya Utama Nuansa.
Sebagai informasi, untuk kemudahan layanan kelistrikan, masyarakat dapat memanfaatkan Aplikasi PLN Mobile yang bisa diunduh melalui Playstore atau Appstore. Rasakan kenyamanan mengakses layanan kelistrikan hanya dalam satu genggaman.(71)