METRO, Manado- Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan mencatat, sampai dengan tanggal 31 Mei 2024, penyaluran KUR di Sulawesi Utara (Sulut) telah mencapai Rp 549,71 miliar atau 32,01 persen dari target penyaluran yang sebesar Rp 1.717,33 miliar.
KUR telah disalurkan kepada 8.023 penerima atau debitur, dengan realisasi mencapai 41,97 persen dari target 19.118 debitur.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Sulut, Hari Utomo, mengatakan penyaluran terbesar pada skema KUR kecil dengan nilai mencapai Rp 299,22 miliar kepada 982 penerima.
“Terbesar kedua KUR Mikro senilai Rp 247,07 miliar kepada 6.655 debitur. Kemudian KUR Supermikro sebesar Rp 3,41 miliar kepada 386 debitur,” ujar Hari.
Data Ditjen Perbendaharaan juga mencatat , sektor usaha perdagangan besar dan eceran menjadi penerima terbesar KUR dengan nilai mencapai Rp 288,54 miliar kepada 3.869 debitur. Disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan Rp 96.82 miliar; penyediaan akomodasi dan makan minum Rp 59.54 miliar; jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Rp 47.98 miliar; industri pengolahan Rp 29.22 miliar, dan sektor lainnya Rp 41.17 miliar.
Hari menambahkan, bank penyaluran KUR terbesar yaitu BRI dengan kontribusi 54,78 persen terhadap total penyaluran KUR atau Rp 308,54 miliar, dan menjangkau 5.333 debitur.
“Penyalur terbesar kedua Bank BNI Rp 108,34 miliar kepada 401 debitur, kemudian Bank Mandiri sebesar Rp 66.47 miliar kepada 868 debitur,” katanya.(ian)






