KORANMETRO.COM- Ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan III-2025 mengalami pertumbuhan sebesar 5,39 persen jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu atau secara year on year.
Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara, Aidil Adha, menjelaskan ekonomi Sulut pada Triwulan III-2025 ditopang oleh pertumbuhan positif pada seluruh lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang 13,97 persen, diikuti industri pengolahan 12,41 persen, serta jasa pendidikan 9,55 persen.
“Pertumbuhan di berbagai sektor mencerminkan akselerasi dalam aktivitas produksi dan konsumsi, yang ditopang oleh proyek infrastruktur yang berjalan serta penguatan kegiatan ekonomi masyarakat,” ujar Aidil, Rabu (05/10/2025).
Aidil menjelaskan, lapangan usaha pengadaan air serta pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang, mencatat pertumbuhan signifikan, seiring meningkatnya kebutuhan air bersih bagi pelanggan sosial dan non-niaga, yang mendorong peningkatan distribusi oleh perusahaan air di berbagai kabupaten/kota.
“Pembangunan proyek infrastruktur air dan fasilitas pengelolaan sampah, seperti Instalasi Pengolahan Air dan Tempat Penampungan Akhir, juga turut memperkuat kinerja lapangan usaha ini,” paparnya.
Sedangkan pada lapangan usaha industri pengolahan, kata Aidil, ditopang pertumbuhan kuat terutama pada Industri Logam Dasar, Industri Makanan dan Minuman, serta Industri Tekstil dan Pakaian Jadi. Selain itu, katanya, Produksi logam dasar meningkat seiring dengan naiknya aktivitas pertambangan bijih emas, yang mendorong kapasitas pengolahan di smelter.
“Industri makanan dan minuman terus mengalami permintaan tinggi, terutama untuk produk olahan kelapa dan hasil perikanan, seiring dengan peningkatan ekspor. Sementara itu, produk tekstil dan pakaian jadi meningkat, didorong oleh pesanan pakaian pegawai pemerintah dan seragam sekolah yang bersamaan dengan tahun ajaran baru, sehingga mendorong permintaan produk lokal,” jelasnya.
Aidil bilang, lapangan usaha jasa pendidikan tumbuh seiring meningkatnya aktivitas akademik pada awal tahun ajaran 2025/2026. Penambahan siswa dan mahasiswa baru, baik di sekolah/universitas negeri maupun swasta, mendorong peningkatan pendapatan lembaga pendidikan melalui biaya pendaftaran, SPP, dan kebutuhan sekolah lainnya.
“Selain itu, pembukaan sekolah rakyat serta meningkatnya belanja pemerintah untuk fasilitas pendidikan, alat belajar, renovasi ruang kelas, serta penyelenggaraan seminar dan pelatihan turut memperkuat pertumbuhan sektor ini dalam perekonomian Sulawesi Utara,” ungkapnya.(ian)






