Indeks Pembangunan Manusia Sulut Capai 76,32, Naik 0,64 Poin dari Tahun Lalu

Kepala BPS Sulut, Aidil Adha.

KORANMETROCOM- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), tahun 2025 mencapai 76,32.

Angka ini mengalami peningkatan 0,64 poin atau 0,85 persen jika dibandingkan dengan tahun 2024 yang tercatat sebesar 75,68.

Bacaan Lainnya

Peningkatan ini didukung oleh kemajuan di semua komponen pembentuk IPM yaitu umur harapan hidup (UHH), harapan lama sekolah (HLS), rata-rata lama sekolah (RLS), dan pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan.

Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, mengungkapkan UHH bayi yang lahir pada 2025 sebesar 74,44 tahun, meningkat 0,36 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.

“Pada indikator HLS, penduduk umur 7 tahun pada 2025 meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 12,97 tahun menjadi 12,98 tahun,” ungkap Aidil.

Ia mengatakan, sementara itu (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,07 tahun, dari 9,84 tahun menjadi 9,91 tahun pada tahun 2025.

“Dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan pada 2025 meningkat 452 ribu rupiah atau 3,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Aidil.

Secara spasial, 2 kabupaten/kota berada pada kategori sangat tinggi, sedangkan 13 kabupaten/kota lainnya termasuk dalam kategori tinggi. Terdapat 1 kabupaten yang mengalami peningkatan, dari sebelumnya berkategori sedang menjadi tinggi pada tahun 2025, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Secara umum, sebagian besar wilayah di provinsi ini memiliki capaian IPM pada kategori tinggi. Terdapat dua wilayah yang menonjol dengan status sangat tinggi, yaitu Kota Manado dan Kota Tomohon.

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang sebelumnya berstatus sedang mengalami peningkatan dan masuk ke kategori tinggi.

“Pertumbuhan IPM tertinggi dicapai Kabupaten Kepulauan Talaud 1,17 persen, disebabkan oleh peningkatan ketiga dimensi pembentuk IPM, terutama dimensi kesehatan,” katanya.(ian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan