Direct Call Ekspor Manado-Jepang Hasilkan Devisa 3,44 Juta Dolar

Ekonomi313 views

METRO, Manado- Sejak diluncurkan pada September 2020 silam, direct call ekspor via udara ke Jepang telah dilakukan sebanyak 26 kali pengiriman dengan total tonase sebesar 402,2 ton dan telah memperoleh devisa ekspor sebanyak 3,44 juta dolar. Komoditas utamanya berupa ikan tuna.

Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara), Cerah Bangun mengatakan, direct call ekspor adalah ekspor yang dilakukan melalui rute langsung dari pelabuhan atau bandara asal ke negara tujuan tanpa singgah ke pelabuhan atau bandara lainnya di dalam negeri.

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja ekspor, meningkatkan daya saing produk dalam negeri, serta membuka kesempatan produk lokal untuk merambah pasar internasional,” ujar Cerah Bangun.

Sedangkan kelebihannya, menurut Cerah Bangun ada pada efisiensi waktu pengiriman karena waktu tempuh menjadi lebih cepat, efisiensi biaya yang berdampak pada biaya logistik yang lebih murah. “Serta adanya kepastian slot cargo dan tetap terjaganya kualitas barang,” ungkapnya.

Selain ke Jepang, kata Cerah Bangun direct call ekspor juga dilakukan ke Singapura. Penerbangan kargo ini rutin berjalan setiap hari Senin dengan estimasi waktu keberangkatan pada pukul 09.45 WITA.

“Penerbangan ini membuat waktu tempuh ekspor menjadi lebih singkat, dari sebelumnya memakan waktu 9 sampai 18 jam, menjadi hanya 3,5 jam saja,” katanya.

Cerah Bangun menyebut, direct call ekspor Manado-Singapura perdana dilakukan oleh 8 perusahaan dengan total tonase 4,19 ton, dan dengan devisa ekspor mencapai USD 23.603,80.

“Realisasi penerbangan ini merupakan hasil sinergi dengan stakeholder, sebagai jawaban terhadap kendala ekspor hasil maritim, mulai dari kendala slot kargo hingga biaya kargo yang tinggi,” pungkasnya.(71)

Komentar