Pemerintah Batasi Aktivitas Warga Kumersot

Ilustrasi tenaga kesehatan.
Ilustrasi tenaga kesehatan.

METRO, Bitung- Pemkot Bitung menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat di Kelurahan Kumersot, Kecamatan Ranowulu. Keputusan ini diambil menyusul lima warga di kelurahan itu terpapar Covid-19.

“Iya, ada PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berbasis mikro di Kumersot,” ujar Jeanestte Watuna selaku Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Bitung, Minggu (16/05) kemarin.

Bacaan Lainnya

Pembatasan tersebut bagian dari prosedur dalam penanganan kasus Covid-19 yang terjadi di masyarakat. Ketika ada kasus baru dan warga yang terpapar lebih dari satu orang, khususnya terjadi di satu wilayah atau satu kelurahan, maka PPKM berbasis mikro harus diberlakukan. Hal ini berlaku secara nasional di seluruh Indonesia.

“Yang ini kan lima orang dalam satu keluarga. Mereka tercatat sebagai pelaku perjalanan dari luar daerah,” ungkap Jeanestte.

Ia pun menjelaskan tujuan PPKM berbasis mikro. Yang paling utama kata dia, adalah mencegah warga lain ikut tertular. Warga yang sudah terpapar harus diisolasi, sementara aktivitas warga yang lain dibatasi.

“Aktivitas masyarakat dibatasi untuk mengurangi kontak sehingga virus tidak menyebar. Itu sama dengan protokol kesehatan tapi lebih ketat dan lebih masif. Dan itu sudah ada bukti efektif mencegah penularan,” terangnya.

Kebijakan tersebut lanjut Jeanestte, diikuti dengan penerapan 3T yang terdiri dari testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan). Orang yang tergolong kontak erat dengan warga terpapar diberikan penanganan di atas.

“Dan dalam kasus ini hal itu sudah kami lakukan. Ada 35 orang kontak erat dengan lima pasien sudah kami tangani. Mereka sudah ikut tes PCR tapi hasilnya masih kami tunggu. Mudah-mudahan semuanya negatif. Yang jelas untuk kepentingan lebih luas mereka sementara menjalani isolasi mandiri. Jadi bukan cuma lima orang yang positif, yang kontak erat juga kita isolasi,” tutur mantan Direktur RSUD Bitung ini.

Terpisah, Walikota Bitung Maurits Mantiri turut berbicara hal tersebut. Ia membenarkan penerapan PPKM berbasis mikro di Kumersot. Ia pun menegaskan kebijakan itu diambil untuk kepentingan semua pihak.

“Dan saya harap masyarakat bisa memahaminya. Untuk sementara aktivitas dikurangi dulu agar tidak terjadi penularan. Sabar saja, kalau situasi sudah membaik pasti akan kembali normal,” katanya.

Maurits mengakui penanganan penyebaran Virus Corona masih jadi perhatian serius. Pemkot Bitung tak mau kecolongan dengan situasi saat ini. Terlebih masyarakat baru selesai menjalani masa liburan yang cukup panjang.

“Karena biasanya setelah liburan kasus positif mengalami lonjakan. Aktivitas warga yang agak longgar sewaktu libur jadi penyebab. Nah hal ini akan kita sikapi. Testing akan diintensifkan dalam rangka melacak ada penularan atau tidak. Begitu juga dengan pengetatan protokol kesehatan, semua jajaran harus memperhatikan itu,” paparnya.

Eks Wakil Ketua DPRD Bitung ini juga menegaskan komitmen dalam menekan penyebaran Covid-19. Ia memastikan evaluasi untuk kinerja jajaran pemerintah terus dijalankan. Yang tidak maksimal dijamin akan diberi sanksi sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo.

“Tunggu saja nanti, saya dan Pak Hengky terus memantau kinerja pejabat. Kami tahu pasti mana yang bekerja dengan serius dan mana yang tidak,” tandasnya.(69)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan