Masih pakai jurus PPKM mikro untuk tangani penularan COVID
METRO, Jakarta- Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) yang baru dilantik, Letjen Ganip Warsito, akan melanjutkan program-program penanganan bencana yang saat ini tengah berjalan. Ganip menyebut tata kelola di BNPB dalam menghadapi bencana sejatinya sudah berjalan dengan baik.
“Saya melanjutkan apa yang telah dilakukan pendahulu saya. BNPB sebagai institusi, lembaga yang menangani bencana alam dan memiliki program-program karena sudah ada regulasinya dan sudah ada program tahunan, saya tinggal lanjutkan. Tata kelola selama ini menghadapi bencana sudah berjalan dengan baik saya tingkatkan dan evaluasi agar semakin baik ketika BNPB dalam tugasnya semakin kuat,” kata Ganip kepada wartawan di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (26/05).
Ganip menerangkan pihaknya akan tetap menggunakan jurus PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) mikro untuk menangani pandemi virus Corona (COVID-19) termasuk pada klaster keluarga. Ganip menyebut PPKM mikro menjadi strategi yang tepat di samping pelaksanaan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment).
“Justru ini kan menjadi hilir. Maka PPKM mikro itu menjadi suatu strategi yang paling tepat untuk mencegah penyebaran kemudian juga pelaksanaan saya katakan tadi 3M-3T harus ditegakkan. Tidak bisa tidak,” ungkapnya.
Ganip memastikan akan mengoptimalkan program-program yang kini telah digagas dan dijalankan oleh BNPB. Pihaknya akan berkolaborasi dengan pentahelix untuk memerangi musuh bersama, yaitu COVID-19.
“Yang dimaksud terobosan terbaru adalah karena saya melanjutkan langkah yang memang sudah tepat, gitu. Tinggal saya mengoptimalkan, saya memastikan bahwa strategi yang sudah diterapkan selama ini, PPKM mikro, kemudian 3M dan 3T yang harus bisa kita pastikan dan dilaksanakan,” ujarnya.
“Kita paham COVID ini adalah musuh bersama. Jadi bukan hanya BNPB, tapi konsep pentahelix itu yang digagas oleh pendahulu saya ini adalah suatu kolaborasi yang sangat diperlukan, termasuk media,” imbuhnya.
Diketahui, Letjen Ganip Warsito dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (25/5) di Istana Negara. Pelantikan juga dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Pelantikan ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Prosesi pelantikan diawali dengan dikumandangkannya lagu ‘Indonesia Raya’ serta pembacaan keputusan Presiden.
Setelah itu, rohaniwan mendampingi Letjen Ganip Warsito saat pembacaan sumpah jabatan. Sumpah jabatan dipandu oleh Presiden RI, Joko Widodo atau biasa disapa dengan Jokowi.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada UUD Negara RI Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya, demi darma bakti saya kepada nusa dan bangsa. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan, akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” ucap Ganip Warsito dipandu Jokowi.
Setelah dilantik, Letjen Ganip Warsito mendapat ucapan selamat dari Jokowi. Disusul kemudian oleh tamu hadirin.
Ganip lahir di Magelang pada 23 November 1963. Dia merupakan lulusan Akmil 1986. Awal karier militernya, Ganip ditempatkan di Yonif 527/Baladibya Yudha.
Saat berpangkat mayor jenderal, Ganip pernah menjabat Pangdam XIII/Merdeka di yang bermarkas Manado pada 2016 sampai 2018. Kemudian jadi Asops Panglima TNI pada 2019.
Sebelum menjadi Kasum TNI, Ganip menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III. Markas Kogabwilhan III berada di Biak, Papua, dengan wilayah meliputi Pulau Maluku dan Pulau Papua.
Ganip diketahui beberapa kali terlibat dalam penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air. Seperti yang terjadi pada Kamis, 11 Februari 2021, dia, yang telah menjabat sebagai Kasum TNI, turut serta melepas tenaga kesehatan Polri yang bertindak sebagai vaksinator dan tracer. Kegiatan itu juga dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.(dtk)
sumber: detik.com