Staf Khusus Berperan Beri Masukan Strategis

METRO, Bitung- Staf Khusus Walikota dan Wakil Walikota punya peran penting dalam mendukung kinerja pemerintahan. Mereka harus memberikan masukan strategis menyangkut kebijakan yang akan diambil pemerintah.

“Pengangkatan Staf Khusus ini bukan sekedar bagi-bagi jabatan. Ini dilakukan semata-mata untuk membuat pemerintah bekerja lebih maksimal,” ujar Walikota Bitung Maurits Mantiri, Senin (14/06) kemarin.

Maurits menyampaikan itu usai melantik para Staf Khusus Walikota dan Wakil Walikota Bitung. Agenda tersebut berlangsung sore kemarin di Ruang SH Sarundajang, Kantor Walikota setempat. Total ada 45 orang yang dilantik dalam jabatan itu.

Jumlah 45 orang Staf Khusus ini jadi yang terbanyak sepanjang sejarah Pemkot Bitung. Namun demikian, Walikota dan Wakil Walikota punya pertimbangan dalam merekrut Staf Khusus sebanyak itu. Agar kebijakan yang diambil benar-benar tepat sasaran jadi alasan utama.

Alasan dimaksud terlihat dari pembagian job description kepada masing-masing Staf Khusus. Semua urusan pemerintahan diakomodir seluruhnya. Sudah begitu, figur yang diangkat juga punya kapasitas sesuai dengan bidang tugas yang ada.

Puluhan Staf Khusus yang dilantik datang dari berbagai latar belakang. Ada mantan birokrat, ada politisi, ada juga yang berstatus profesional murni. Tak ketinggalan pula perwakilan dari generasi milenial ikut ditunjuk masuk ke jajaran itu.

Mantan birokrat yang ditunjuk diantaranya Arnold Karamoy, Herman Rompis, Adolf Tumbelaka, Jemmy Lesar, BA Tinungki, serta beberapa nama lainnya. Kemudian untuk perwakilan profesional ada nama Basmi Said, pelaku usaha di bidang perikanan, serta Amanda Sutarni, seorang ahli tata kota.

Untuk perwakilan politisi diwakili beberapa mantan anggota DPRD serta pimpinan partai pendukung Maurits Mantiri-Hengky Honandar dalam pilkada lalu. Mereka terdiri dari Royke Tangkudung, kader PDI Perjuangan sekaligus mantan anggota DPRD Sulut, Robby Lahamendu, kader PDI Perjuangan sekaligus mantan anggota DPRD Bitung, Ronny Boham, kader Partai Demokrat sekaligus mantan anggota DPRD Bitung.

Kemudian unsur pimpinan partai koalisi terdiri Lukman Lamato, Ketua DPC PPP Bitung, Dewi Suawa, Ketua DPC Partai Gerindra Bitung, Tonny Yunus, Ketua DPC PKB Bitung, Donly Bilote, Wakil Ketua DPD PSI Bitung, serta Benny Anthoni, Sekretaris DPD Partai Perindo Bitung.

45 Staf Khusus ini dalam menjalankan tugas punya satu orang yang ditunjuk sebagai koordinator. Mantan birokrat Pemkot Bitung sekaligus mantan Wakil Bupati Talaud, Petrus Tuange, didapuk menempati posisi itu. Kapasitas yang sudah teruji jadi dasar penunjukan dirinya sebagai Koordinator Staf Khusus Walikota dan Wakil Walikota Bitung.

Petrus sendiri dalam keterangannya menyampaikan hal serupa dengan Maurits. Ia menyatakan peran Staf Khusus sangat penting dalam membantu pimpinan daerah menghadirkan langkah terobosan bagi masyarakat.

“Apa yang disampaikan Pak Walikota, bahwa kita diangkat untuk bekerja membantu beliau dan Pak Wakil Walikota, harus benar-benar dipahami. Kita tidak perlu tampil ke permukaan karena tugas kita di belakang layar, fokus saja dengan bidang masing-masing. Dan yang juga perlu diingat, kita harus berpikir bahwa keberadaan kita jangan sampai membebani Pak Walikota dan Wakil Walikota,” tuturnya.(69)

Komentar