34 Nakes di RSUD Kotamobagu Masih Jalani Isoman

>> RSUD Kotamobagu.
RSUD Kotamobagu.

METRO, Kotamobagu- 34 petugas tenaga kesehatan (Nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu masih menjalani isolasi mandiri (Isoman), setelah dinyatakan positif melalui tes Antigen dan PCR.

“Ada 34 nakes RSUD yang saat ini tengah menjalani isolasi mandiri,” kata Kepala Bagian (Kabag) Umum dan Administrasi, Tofan Simbala.

Bacaan Lainnya

Meski demikian lanjutnya, untuk pelayanan kesehatan di RSUD Kotamobagu masih tetap maksimal dan bisa berjalan dengan baik.

“Kami dari manajemen RSUD sudah mengatur, bagaimana agar supaya tidak mengganggu pelayanan, dan sampai saat ini sisa nakes yang bertugas melakukan pelayanan masih cukup, sambil menunggu hasil PCR nakes yang ada, mudah-mudahan hasilnya negatif agar bisa segera bertugas kembali,” tandasnya.

Disisi lain, untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kotamobagu, RSUD Kotamobagu dalam waktu dekat akan melakukan penambahan ruangan.

Tofan mengatakan bahwa hal itu juga dilakukan untuk memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat khususnya bagi pasien positif Covid-19.

“Sehingga untuk saat ini rumah sakit melakukan persiapan penambahan ruangan apabila nantinya ada lonjakan pasien yang terpapar covid-19,” ujar Tofan.

Dirinya mengungkapkan bahwa ada 27 bed yang sudah difasilitasi dengan ventilator dan yang terpakai ada 20 bed. “Nantinya akan ada tambahan ruangan di lantai 2 bagi pasien yang positif,” tandasnya.

Pemkot Kotamobagu juga mengimbau agar Aparat Desa Kelurahan untuk lebih proaktif lagi dalam melakukan pendataan warga masyarakatnya yang akan menjalani vaksinasi.

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu, Tanty Korompot, dari evaluasi yang dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Pemkot Kotamobagu terkait pelaksanaan program vaksinasi, masih dijumpai beberapa keluhan yang disampaikan masyarakat, terutama warga yang antusias datang ke lokasi pelaksanaan vaksin namun belum sempat terlayani, maupun kerumunan yang terjadi saat pelaksanaannya.

“Sebisa mungkin kami meminta aparat desa kelurahan untuk bisa mengatur dengan baik teknis pendataan dan pendaftaran warga yang akan divaksin. Di beberapa lokasi masih terdapat warga yang sudah datang namun tidak terlayani karena kuota yang terbatas. Untuk mengantisipasi ini, sosialisasi ke warga perlu di-intens-kan lagi, termasuk teknis pendataan warga yang akan divaksin. Ini penting agar warga yang sudah terdata bisa langsung dilayani dan bisa mengurangi kerumunan,” ucap Tanty.(62)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan