METRO, Sitaro- Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 tak mengenal latar belakang manusia. Siapapun bisa diserang virus mematikan tersebut. Mulai dari kalangan pejabat, tenaga kesehatan hingga masyarakat umum. Seperti yang dialami Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Evangelian Sasingen beberapa minggu lalu.
Di mana empat anggota keluargannya bersama salah seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) yang bertugas di rumahnya di Manado dan istri terpapar virus corona. “Kami satu rumah. Saya, suami, dua anak saya, anggota Satpol dan istrinya,” ungkap bupati kepada wartawan, Selasa (27/7).
Setelah mengetahui dirinya bersama keluarga positif Covid-19, langkah antisipasi penyebaran terhadap orang-orang disekitarnya langsung dilakukan Sasingen dengan melakukan isolasi mandiri. “Saya langsung blok, membatasi semua aktivitas dengan orang lain sehingga yang lain tidak kena. Karena di sekitar saya itu ada kurang lebih 20 orang,” ujar bupati. Dari kejadian itu, bupati menyebut daya sebar dari Covid-19, khususnya yang belakang disebut-sebut para ahli tentang varian-varian baru sangatlah cepat. Hal itu dibuktikan dengan penyebaran yang terjadi di lingkungan keluarga Supit-Sasingen.
“Jadi sekali lagi, daya jangkitnya itu cepat. Dari apa yang saya alami bersama keluarga, prosesnya begitu cepat,” lanjutnya. Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Sasingen mengakui dirinya bersama suami, Toni Supit dipadati dengan berbagai agenda sebagaimana tugas dan tanggung jawab masing-masing, baik Sasingen sebagai kepala daerah maupun sang suami selaku anggota DPRD Sulawesi Utara.
“Memang sepanjang satu minggu itu, aktivitas kami sangat padat. Dan saya katakan ke bapak, kita ini sangat beresiko,” kata Sasingen. Berdasarkan pengalamannya, Sasingen bilang hal utama yang harus dihindari seseorang ketika terpapar Covid-19 adalah panik dan stres. “Hadapi dengan santai, apalagi yang bergejala ringan. Ikuti anjuran dokter, makan rutin, konsumsi vitamin. Semua juga tergantung dari stamina, pikiran dan perasaan kita,” bebernya.
Diakhir ceritanya, Bendahara Umum Asosiasi Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) itu menyatakan ungkapan syukur kepada Tuhan karena boleh melewati pengalaman sebagai penyintas Covid-19.
Dengan demikian, ketika menyampaikan hal-hal terkait virus corona, hal itu tak sebatas berdasarkan asumsi. “Karena Tuhan ijinkan kami alami supaya kita berbicara karena sudah merasakan. Kadang kalau kita belum rasa, kan cuma bicara berdasarkan. Tapi karena sudah merasakan, ternyata begini,” kunci bupati yang telah menyelesaikan masa isolasi bersama keluargannya dan dinyatakan sembuh.(86)