Sekolah di Kotamobagu Mulai Gelar PTM Terbatas

Ilustrasi-Para siswa merindukan untuk bisa kembali belajar di sekolah mereka.
Ilustrasi.

METRO, Kotamobagu- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas mulai digelar oleh sejumlah sekolah di Kotamobagu, Senin (13/09) kemarin, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Hal ini berdasarkan surat edaran Dinas Pendidikan (Disdik) Kotamobagu, bernomor: 400/DISDIK/1278/IX/2021 yang dikeluarkan pada tanggal 9 September 2021.

Bacaan Lainnya

Dalam surat edaran tersebut memuat 7 point terkait penerapan Protokoler Kesehatan (Prokes) untuk ditindak lanjuti oleh seluruh sekolah.

“Yah, dari Disdik Kotamobagu telah mengeluarkan surat edaran bahwa seluruh sekolah sudah bisa sistim PTM dengan setiap harinya siswa diisi 50 persen dari jumlah siswa yang ada,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kotamobagu, Rukmini Simbala SPd.

Untuk suksesnya kegiatan PTM Kepala Disdik Kotamobagu mengimbau agar pihak sekolah dapat memperhatikan apa saja yang menjadi ketentuan sesuai pada surat edaran tersebut.

“Himbauan untuk guru dan kepsek agar dimulainya PTM Terbatas ini mohon agar memperhatikan prokes, harus ketat, mengingat jangan sampai terjadi claster anak-anak sekolah, dan mohon agar ketika jam belajar selesai agar keluar kelas jangan sekalian, satu-satu kelas dukuan yang keluar, kemudian diikuti kelas brikutnya,” ungkap Rukmini Simbala.

Dikutip dari situs Kemendikbud, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud, Sri Wahyuningsih, Kemendikbudristek mendorong sekolah untuk segera melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di wilayah yang masuk dalam pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 sampai dengan 3.

Di sisi lain, Sri juga mengingatkan bahwa orang tua tetap menjadi penentu utama bagi siswa dalam pelaksanaan PTM Terbatas. Untuk itu, sekolah diharapkan dapat menyosialisasikan mekanisme dan penerapan disiplin protokol kesehatan yang harus dijalankan oleh peserta didik saat berada di sekolah.

Jika ada yang terkonfirmasi, kata dia, maka sekolah harus ditutup sampai dinyatakan aman, dan dapat memulai PTM Terbatas kembali dengan melakukan prosedur seperti awal pembukaan sekolah.

PTM Terbatas didorong agar dapat dilaksanakan awal bulan September 2021. Salah satu ketentuan yang harus diperhatikan dalam membuka sekolah yaitu pembatasan jumlah peserta didik dalam satu kelas Dengan jumlah lima puluh persen siswa yang hadir setiap hari, sekolah dapat membuat mekanisme shift. Demikian pula dengan durasi siswa berada di sekolah tidak seperti sebelum pandemi.

“Maksimal mereka di sekolah selama dua sampai tiga jam saja,” kata Sri.(62)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan