METRO, Manado- Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar kegiatan Komunikasi Perangkai Persamaan dan Sinergi (Kopi Pagi) bersama beberapa pimpinan media massa di Manado, pada Kamis (16/12/).
Dalam sambutannya, Kepala Kanwil DJPb Sulut, Ratih Hapsari Kusumawardani mengatakan, Kopi Pagi digelar untuk menyebarluaskan informasi tentang peran dan tugas Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Utara kepada masyarakat.
“Juga untuk menginformasikan tentang perkembangan APBN/APBD dan peran Kanwil DJPb Sulut kepada awak media di Manado,” ujar Ratih.
Dijelaskannya, Kanwil DJPb Sulut bertugas melakukan koordinasi, pembinaan supervisi, bimbingan teknis, pengendalian, evaluasi, dan pelaksanaan tugas terkait perbendaharaan berdasarkan undang-undang.
“Saat ini pengelolaan kas negara dilaksanakan dalam sistem yang terintegrasi. Untuk pencairan dana APBN, satuan kerja (Satker, red) tak perlu lagi datang ke kantor kami,” jelas Ratih.
Menurutnya, mulai tahun 2021, seluruh kementerian/lembaga yang menerima dana APBN, diwajibkan menggunakan aplikasi SAKTI. Aplikasi yang digunakan untuk melakukan pengelolaan keuangan yang meliputi tahapan perencanaan hingga pertanggungjawaban anggaran.
“Kami melayani sekitar 25 ribu Satker di seluruh Indonesia. Dan hampir semuanya mulai tahun depan akan menggunakan aplikasi SAKTI. Tujuannya untuk mempercepat prosedur penyerapan anggaran, dan yang terpenting menjaga integritas,” ucap Ratih.
Selain bertugas mengelola perbendaharaan negara, menurut Ratih DJPb juga melakukan penempatan dana pemerintah di Bank SulutGo yang sebesar Rp 2,5 triliun yang digunakan untuk pemulihan ekonomi nasional. “Kami juga menangani monitoring dan evaluasi terhadap kredit usaha rakyat, kredit ultra mikro, termasuk membuat kajian fiskal regional,” terangnya.
Lebih jauh Ratih mengungkapkan, untuk keperluan pemberitaan, awak media dapat melihat perkembangan pelaksanaan DAK Fisik dan dana desa melalui aplikasi bakudapa.id yang dikembangkan DJPb Sulut. “Disini dapat terlihat berapa jumlah DAK Fisik dan dana desa yang sudah disalurkan. Aplikasi ini dapat diperoleh melalui mobile desktop dan Google Play,” ungkap Ratih.
Ia mengatakan, informasi mengenai APBN dapat juga diperoleh melalui media sosial Facebook, YouTube dan Instagram. “Hingga tanggal 30 September, dana yang dikelola Kanwil DJPb Sulut di luar dana alokasi umum sekitar Rp 13 triliun,” katanya.
Ratih berharap kegiatan Kopi Pagi menjadi awal dari kerja sama media dan DJPb untuk sama-sama mengawal penyaluran APBN. “Kami mengharapkan kerja sama dari kawan-kawan media. Kami serius dalam menangani dana APBN,” pungkas Ratih.(71)






