Pegadaian Peduli Pendidikan, Berikan Beasiswa Kepada Anak-anak Pengurus Bank Sampah

JAKARTA- PT Pegadaian memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak pengurus bank sampah yang masih duduk di bangku sekolah. Langkah Ini merupakan bentuk kepedulian PT Pegadaian terhadap dunia pendidikan.

Tak kurang dari 96 orang anak pengurus bank sampah terpilih untuk mendapatkan beasiswa pendidikan bernilai Rp 3 juta bagi masing-masing anak. Mereka yang mendapatkan beasiswa, telah memenuhi syarat yang telah divalidasi melalui proses wawancara yang dilakukan oleh perwakilan PT Pegadaian.

Bacaan Lainnya

Penyerahan beasiswa dilakukan di berbagai Kantor Area Pegadaian di seluruh Indonesia. Bantuan sosial di bidang pendidikan ini diberikan dalam bentuk tabungan emas dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran berinvestasi sejak dini.

Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan PT Pegadaian Eka Pebriansyah mengatakan, beasiswa ini untuk mengapresiasi kerja keras para pengurus bank sampah yang telah mendedikasikan dirinya mengelola bank sampah yang dikelola oleh Pegadaian.

“Beasiswa sengaja kami berikan dalam bentuk tabungan emas, untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan milenial agar melek investasi. Karena investasi, dapat dimanfaatkan untuk biaya pendidikan di masa mendatang,” ujar Eka.

Lanjut dia, rencananya pemberian bantuan dana pendidikan kepada pengurus, akan dilaksanakan setiap tahunnya untuk mewujud-nyatakan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan, dalam pilar pembangunan sosial ke-4, yaitu menciptakan pendidikan berkualitas kepada anak-anak yang sedang dalam masa pendidikan. “Serta meningkatkan semangat para pengurus bank sampah dalam meningkatkan produktivitasnya,” kata Eka.

Menurutnya, program bank sampah yang diinisiasi Pegadaian dinamakan Pegadaian Peduli Lingkungan. Eka berharap melalui program ini masyarakat dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dengan memilah sampah dari rumah. Selanjutnya sampah diserahkan kepada Pengurus Bank Sampah untuk ditimbang dan dikalkulasikan dalam Rupiah/Kg.

“Uang hasil penjualan sampah dikonversikan dalam tabungan emas. Dengan demikian tercipta lingkungan yang bersih sekaligus menabung emas yang bermanfaat di masa depan,” tukas Eka.(71)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan