Lomba Drum Band Boltim Dinilai Langgar Norma Budaya

Yusri Damopolii.

Kadis Diknas: Mohon maaf kepada masyarakat Sulut

METRO, Boltim- Perlombaan drum band dan gerakan-gerakan yang diatraksikan para pelajar SD, SMP se- Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Tutuyan, Senin (15/08) lalu sontak saja menjadi polemik di masyarakat ketika viral ke media sosial (medsos).

Bacaan Lainnya

Pasalnya, improvisasi gerakan yang ditampilkan para peserta Drum Band ternyata dianggap melanggar norma budaya, sosial dan agama. Alhasilnya instansi pemerintah yang terkait yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kena getahnya, menjadi sasaran sorotan masyarakat. Ibarat nasi sudah menjadi bubur, Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Boltim Yusri Damopolii,S.Pd,MM tak mau sungkan-sungkan untuk menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Sulawesi Utara (Sulut)

“ Saya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boltim menyampaikan permohonan maaf yang setinggi tingginya atas ketidaknyamanan seluruh masyarakat Propinsi Sulawesi Utara,” sebut Yusri usai Upacara Peringatan HUT Ke-77 dilapangan Gogaluman Tutuyan, Rabu (17/08) kemarin. Dia mengakui, improvisasi gerakan siswa-siswa peserta drum band saat mengikuti lomba sangat tidak sesuai dengan norma budaya, sosial maupun agama. Bahkan itu benar-benar tidak memiliki nilai edukasi yang baik.

Yusri pun menegaskan, bahwa aksi yang dilakukan siswa-siswi tersebut pasti akan tindak-lanjuti yakni melakukan pembenahan secara berjenjang. Ia memastikan kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali. “ Permohonan maaf ini secara resmi kami sampaikan kepada semua lapisan masyarakat,” tulis Yusri melalui press rilisnya.(40)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan