Miryana Juda Agung: Produk UMKM Sulut ‘Emas’ Terpendam

Anggota Dewan Penasehat PIPEBI, Miryana Juda Agung (kiri) dan Ketua PIPEBI Sulut, Yena Arbonas Hutabarat.

METRO, Manado- Anggota Dewan Penasehat PIPEBI Miryana Juda Agung, menilai produk UMKM dari Sulawesi Utara merupakan ‘emas terpendam’ yang harus dimanfaatkan dengan maksimal terutama oleh generasi penerus.

“Masih banyak sebenarnya potensi dari daerah ini yang belum dimanfaatkan. Ini adalah emas terpendam yang harus dimanfaatkan. Generasi penerus harus bisa memanfaatkan dan mencintai produk-produk dalam negeri kita,” ujar Miryana, saat melihat produk-produk UMKM Sulut di Gerai COFO Manado, Senin (25/10).

Bacaan Lainnya

Dalam kunjungan tersebut, Miryana diperkenalkan berbagai produk unggulan UMKM Sulawesi Utara, diantaranya kerajinan aksesori menggunakan bahan olahan dari sisik ikan. Ada juga aksesori dan souvenir berbahan dasar serat pisang abaka. Tanaman ini endemik dari Talaud yang serat dari pelapahnya sangat kuat hingga diekspor menjadi bahan baku pembuatan tali tambang kapal karpet maupun souvenir.

“Dari sini banyak mengetahui bahwa masih banyak sebenarnya potensi dari daerah yang belum bisa kita belum dimanfaatkan,” kata istri tercinta dari Deputi Gubernur BI, Juda Agung.

Sementara itu, Ketua Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI) Sulawesi Utara (Sulut), Yena Arbonas Hutabarat mengajak selurah anggota PIPEBI mendukung para pelaku usaha mikro kecil dan menengah agar terus berkembang dan berdaya saing.

“PIPEBI Sulut selalu mendukung UMKM terutama di masa pandemi. Saya terus menyuarakan teman-teman perbankan, mari kita dukung UMKM. Kalau bukan kita siapa lagi,” ujar Yena
kepada awak media di Manado, Senin (25/10).

Yena menghimbau kepada anggota PIPEBI untuk menggunakan produk UMKM dari Sulawesi Utara yang kualitasnya tak kalah jika dibandingkan dengan produk UMKM dari daerah lain.

“Produk UMKM Sulut bagus-bagus. Dalam beberap kesempatan saya selalu bilang kepada teman-teman, tas bermerek boleh, tapi mari kita juga menggunakan produk-produk lokal,”
katanya.

Menggunakan produk UMKM lokal, kata Yeni merupakan salah satu cara mendukung pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi.

“Para pelaku UMKM ini luar biasa. Mereka mampu bertahan di tengah situasi ketidakpastian ekonomi. Dengan kondisi ini mereka bahkan masih mampu menggaji karyawan,” tutur Yeni.

Yeni mengatakan, dewan penasihat PIPEBI juga selalu mendorong pengurus dan anggota PIPEBI daerah untuk mendukung pengembangan produk lokal, salah satunya dengan menggunakan produk UMKM daerah. “Mari kita pakai produk UMKM yang kualitasnya tak kalah bagus dengan barang-barang impor,” tandasnya.(71)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan